NEWSROOM.ID, Jakarta – Indonesia mempunyai harta karun yang diburu oleh dunia, sumber daya alam yang disebut harta karun itu adalah logam tanah jarang alias rare earth elements. Diklaim memiliki nilai ekonomi yang besar dan negara-negara besar dunia sedang berlomba-lomba mencarinya.
Logam tanah jarang merupakan mineral ikutan yang bersifat magnetik dan konduktif yang digunakan pada komponen utama pemberian daya terhadap sebagian besar alat modern saat ini seperti gadget, tablet, speaker, dan sebagainya.
Ada 15 unsur pada logam tanah jarang yang diburu negara di dunia, pertama scandium ditemukan di Scandinavia tahun 1879. Scandium memiliki titik lebur pada suhu 1541 derajat celsius, yang mana lebih besar dari besi sehingga digunakan pada komponen pesawat terbang salah satunya pesawat tempur Rusia. Kedua yttrium ditemukan di Swedia pada tahun 1787 oleh ahli kimia Arhenius, yttrium memiliki titik lebur tinggi atau tahan panas. Biasa diginakan pada TV LED, busi motor, dan lain lain.
Unsur yang ketiga adalah lanthalum ditemukan di Swedia pada tahun 1839 memiliki titik lebir 920 derajat celsius, umumnya ada pada baterai lithium yang biasa digunakan mobil listrik. Kemudian yang keempat cerium yang memiliki daya tahan panas melebihi timah yaitu pada 720 derajat celcius, umumnya digunakan untuk bahan pengoles pada otomotif atau tabung sinar katode pada X-ray.
Kelima praseodinium yang bersifat magnetis dan sebagai penghantar listrik yang baik, umumnya digunakan pada perangkat amplifier atau campuran kabel serat optic dan lain lain. Yang keenam yaitu neodymium yang ditemukan tahun 1885, memiliki titik lebur 1024 derajat celcius yang umumnya digunakan untuk membuat magnet neodymium pada microphone, harddisk komputer, atau generator pesawat terbang.
Ketujuh adalah promethium dengan titik lebur 1075 derajat celsius, umumnya digunakan di laboratorium karena bersifat radioaktif. Kedelapan samarium mempunyai titik lebur 1070 derajat celsius, ditemukan di Prancis tahun 1879. Digunakan untuk komponen penunjang radiasi saat kemotrapi kanker. Kesembilan yaitu europium memiliki titik lebur 1529 derajat celsius, biasa digunakan pada lampu neon dan lain lain.
Kesepuluh gadolinium ditemukan pada tahun 1880 yang umum digunakan pada perangkat reaktor nuklir. Kesebelas adalah therbium ditemukan tahun 1843 dan umum digunakan pada aquator kapal selam atau sensor-sensor bawah air. Kedua belas disprosium memiliki titik lebur 1447 derajat celsius yang umum digunakan pembuatan bahan laser dan campuran bahan batang kendali penyerap newtron dalam reaktor nuklir.
Ketiga belas holmium yang memiliki kemampuan magnet tertinggi dari elemen manapun didunia. Keempat belas erbium yang memiliki titik lebur 1529 derajat celsius, umumnya digunakan sebagai penguat optic sinar laser. Kemudian kelima belas thulium yang memiliki titik didih 1545 derajat celsius, umumnya digunakan sebagai sinar X portable atau sering digunakan juga untuk lapisan uang agar tidak mudah dipalsukan.
Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM mengatakan sebenarnya Indonesia dikatakan terlambat mengeksplorasi logam tanah jarang.
Dia bilang paling banyak logam tanah jarang berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di pertambangan timah. Ada puluhan bahkan ratusan ribu ton potensi logam tanah jarang di provinsi tersebut.
“Paling banyak memang ada di provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya di Bangka Selatan,” ujar Ridwan dikutip dari finance.detik.com
Bangka Belitung ada potensi logam tanah jarang sebesar 186.663 ton logam tanah jarang dalam bentuk monasit dan 20.734 logam tanah jarang dalam bentuk senotim. Ada juga logam tanah jarang dalam bentuk laterit di Sulawesi Tengah sebesar 443 ton dan Kalimantan Barat sebesar 219 ton. Ada juga potensi di Sumatera Utara sebesar 19.917 ton. (BYU)