Pro dan Kontra Partai Mahasiswa Indonesia

- Redaksi

Selasa, 26 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NEWSROOM.ID, Jakarta – Pasca ramainya perbincangan tentang aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai aliansi dan organisasi, kini Partai Mahasiswa Indonesia tiba-tiba muncul menjadi perbincangan.

Partai Mahasiswa Indonesia terdaftar dalam Surat Kemenkumham Nomor M.HH-AH.11.04.09 tentang penyampaian Data Partai Politik yang telah berbadan hukum bersama 74 partai politik lainnya.

Partai yang kabarnya sudah terdaftar sejak awal tahun 2022 di Kemenkumham ini menuai pro dan kontra. Pasalnya mulai dari awal kemunculannya dalam waktu singkat membuat publik bertanya-tanya mau kearah mana ideologi partai ini. Pendapat yang pro lebih berfokus pada hak kebebasan setiap warga negara untuk berserikat dan berkumpul yang juga diatur dalam undang-undang. Pendapat yang kontra menekankan pembahasan pada pencatutan atas nama mahasiswa Indonesia yang dikabarkan tidak mewakili sikap dan aspirasi mahasiswa Indonesia.

Ketua BEM Universitas Diponegoro, Ichwan Nugraha Budjang menolak dengan tegas kehadiran partai mahasiswa untuk urusan politik praktis di pemerintahan nasional. Alasannya, karena kehadiran partai tersebut menyalahi kodrat mahasiswa. Dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin (25/4), Ichwan menyebutkan ada berbagai peran yang diemban oleh mahasiswa. Yaitu iron stock, agent of change, social control, sehingga kemunculan partai ini berpotensi menghilangkan peran-peran itu.

Pandangan berdeda yang disampaikan oleh lawan bicara Ichwan, Teddy Gusnaidi mantan aktivis 1998 yang mengaku geram dengan kelompok mahasiswa yang menolak. “Masih mahasiswa saja udah anti demokrasi, bagaimana ceritanya?”, Kata Teddy.

Menurutnya, adanya pikiran-pikiran yang menolak berdirinya Partai Mahasiswa Indonesia menandakan kemunduran demokrasi.
(BYU)

Berita Terkait

Sharon Liemansantoso Raih Perunggu Bersejarah di Sea Games 2025 Thailand
Bowling Dipastikan Tidak Masuk Daftar Cabor yang Direlokasi Akibat Banjir Songkhla
Kegagalan Merger Pertegas Polarisasi: Dinamika PGA Tour vs LIV Golf Kian Kompleks
Adam Schenk Akhirnya Pecah Telur! Raih Kemenangan Perdana di PGA Tour Usai Drama Angin Kencang di Bermuda
Warga Sipil Tewas Ditembak OTK di Puncak Jaya, Satgas Ops Damai Cartenz Selidiki Keterlibatan KKB
Delapan Pelaku Penyerangan Guru dan Nakes di Yahukimo Diamankan, Satgas Ops Damai Cartenz Lakukan Pendalaman
Produksi Batubara Indonesia Tahun 2025 Diperkirakan Menurun Dibandingkan Tahun Sebelumnya
PT Timah Ajukan Skema Penjualan Satu Pintu, AETI Ingatkan Potensi Monopoli

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 18:18 WIB

Sharon Liemansantoso Raih Perunggu Bersejarah di Sea Games 2025 Thailand

Selasa, 2 Desember 2025 - 10:53 WIB

Bowling Dipastikan Tidak Masuk Daftar Cabor yang Direlokasi Akibat Banjir Songkhla

Selasa, 2 Desember 2025 - 10:40 WIB

Kegagalan Merger Pertegas Polarisasi: Dinamika PGA Tour vs LIV Golf Kian Kompleks

Senin, 24 November 2025 - 10:19 WIB

Adam Schenk Akhirnya Pecah Telur! Raih Kemenangan Perdana di PGA Tour Usai Drama Angin Kencang di Bermuda

Minggu, 13 Juli 2025 - 09:59 WIB

Warga Sipil Tewas Ditembak OTK di Puncak Jaya, Satgas Ops Damai Cartenz Selidiki Keterlibatan KKB

Sabtu, 12 Juli 2025 - 10:27 WIB

Delapan Pelaku Penyerangan Guru dan Nakes di Yahukimo Diamankan, Satgas Ops Damai Cartenz Lakukan Pendalaman

Kamis, 15 Mei 2025 - 21:55 WIB

Produksi Batubara Indonesia Tahun 2025 Diperkirakan Menurun Dibandingkan Tahun Sebelumnya

Kamis, 15 Mei 2025 - 21:50 WIB

PT Timah Ajukan Skema Penjualan Satu Pintu, AETI Ingatkan Potensi Monopoli

Berita Terbaru

Headline

Indra Sjafri dicoret setelah gagal total di SEA Games 2025

Selasa, 16 Des 2025 - 20:34 WIB