NEWSROOM.ID, Jakarta – Jelang aksi 11 April 2022 di Jakarta, tagar #TURUNKANJOKOWI dan #GOODBYEJOKOWI muncul di Twitter. Ismail Fahmi pendiri sistem analisis data Drone Emprit memberi pandangan khusus dalam hal ini.
Dalam thread yang diunggah pada hari Sabtu (9/4) di akun Twitter pribadi miliknya, Ismail mengatakan dua tagar itu hadir seolah sebagai tuntutan mahasiswa dalam aksi yang rencananya akan dilaksanakan di depan gedung DPR RI.
Ia menduga tagar ini muncul berasal dari “penunggang demo mahasiswa”.
Salah satu aliansi mahasiswa yang akan melaksanakan aksi di DPR RI adalah BEM SI dan sudah merilis tuntutan mereka melalui akun instagram @bem_si yang berfokus pada penolakan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode atau penundaan pemilu 2024.
Ismail mengatakan tidak ada tuntutan mahasiswa untuk menurunkan Presiden Joko Widodo, kemunculan dua tagar tersebut dapat membahayakan mahasiswa yang demo. Karena jika dibiarkan maka pihak aparat menduga narasi #TurunkanJokowi datang dari mahasiswa.
Menurut Ismail tuntutan #TurunkanJokowi bersifat inkonstitusional, sehingga kemunculan tagar itu bisa membuat polisi punya alasan untuk menghentikan aksi mahasiswa dengan kekerasan.
Hal serupa juga terjadi pada tahun 2019 silam ketika aksi mahasiswa menolak RUU KUHP, saat itu mahasiswa berfokus untuk menaikkan narasi #ReformasiDikorupsi, tapi disisi yang lain tagar #Turunkan Jokowi juga viral. Sehingga mahasiswa dituding banyak pihak mempunyai niat untuk menurunkan Jokowi. (BYU)