NEWSROOM.ID, Jakarta – Seusai dimintai keterangan oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) pada Kamis, 2 Juni 2022 mantan Bupati Kabupaten Tanah Bumbu Mardani H Maming mendapatkan banyak dukungan dari warganet.
Salah satu warganet @donnysoptian berkomentar di postingan Sosial Media Instagram @mardani_maming untuk meminta kepada Polri agar bisa mengawal kasus ini.
“Yang pasti orang kuat di kalsel yang atur ini, tebak sudah bagian pian (kamu-red) siapa orangnnya. @divisihumaspolri tolong kawal kasus ini, periksa oknuk aparat di kalsel,” tulis nya pada Jumat, 3 Juni 2022.
Selain dukungan, terdapat komentar dari @muha_mmad8498 yang menuliskan adanya orang yang ingin menjatuhkan Maming yang bernama Isam.
“Pasti isam biadab yang bayar mau jatuhkan pak @mardani_maming,” tulisnya
“@muha_mmad8498 emmm sebaiknya hapus jaa. Takutnya nntn ada tukang bakso ke rumahmu hehehe,” balas @david_wijaya79 di kolom komentar.
Salah satu vokalis grup musik Radja juga ikut berkomentar terkait kasus yang sedang dihadapi Maming.
“Bujuurrr ketuaaa, mau sprt apapun manusia berbuat klo Tuhan tidak berkehendak pasti tidak akan terjadi apa2 .. Bismillah, kun fayakun,” tulis @iankaselaradja.
Terdapat hal yang menarik perhatian disaat pemeriksaan sedang berjalan, di depan gedung KPK, tujuh pemuda yang mengaku dari organisasi Ideologi Serikat Islam (Perisai) menyampaikan orasi berisikan enam tuntutan kepada KPK untuk memanggil dan memeriksa Maming.
Saat dikonfirmasi wartawan, Iqmal selaku koordinator lapangan ketika ditanyai kapan Mardani H. Maming menjabat sebagai Bupati Tanah Bumbu, dirinya memberikan mimik wajah membingungkan.
“hmm kalau tidak salah 2019-2020,” kata Iqmal di depan Gedung KPK pada Kamis, 2 Juni 2022.
Lantas hal ini membuat warganet geram, @sarmasinmanjorang menilai tujuh pemuda yang melakukan aksi tersebut merupakan massa bayaran.
“Asli bayaran tum @mardani_maming nggak tau apa yang didemo. Tetap tegap melangkah tum, tuhan tidak diam semua akan indah pada waktunya,” tulisnya.
“@sarmansimanjorang setuju!!! masyarakat sudah pintar, dalangnya ini harus terungkap, apa sebenarnya yang diingankan oleh dalang ini,” jawab akun @nov.iassnti di kolom komentar.
Selain geram, terdapat juga warganet yang memberikan saran kepada pendemo agar lebih mempersiapkan data sebelum melakukan orasi, agar tidak terlihat tidak profesional.
“Wkwkwkwkwkwk… manusia2 idiot., demi 100 rb… ya klo mau jd pendemo bayaran yg profesional lah…. yg bayar jg bahlul ga di brifing dl apa ya.. bikin maluu aja,” tulis akun @herdina.
(LBY)