BBM Naik, Presiden EMIR: Rakyat Diprank Pemerintah

- Redaksi

Senin, 5 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NEWSROOM.ID, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengumumkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite hingga Pertamax naik. Keputusan pemerintah itu ramai-ramai dikritik oleh banyak pihak seperti partai oposisi, mahasiswa, hingga kalangan buruh.

Harga BBM jenis Pertalite hingga Pertamax naik mulai pukul 14.30 WIB Sabtu (3/9). Alih-alih Jokowi saat menaikkan harga BBM yakni menyesuaikan harga.
“Harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian,” kata Jokowi di akun YouTube Sekretariat Presiden.

Presiden Gerakan Energi Milenial Indonesia Raya Moh Khanif Nasukha mengatakan rakyat seolah kena prank oleh pemerintah. Pasalnya pemerintah dinilai tidak bijak dalam mengambil keputusan karena naiknya BBM berimbas pada naiknnya harga bahan pokok masyarakat.

“Seharusnya pemerintah lebih bijak dalam memutuskan sebuah keputusan yang sangat penting ini, Naik nya harga BBM berarti Naik juga semua bahan pokok di masyarakat” kata Khanif.

Wacana awal kenaikan BBM dikabarkan dimulai pada 1 September 2022, protes terhadap wacana tersebut sudah mulai ramai disuarakan berbagai elemen gerakan termasuk partai politik. Tapi ternyata belum ada keputusan dari pemerintah.

“Ternyata 1 September tidak jadi di naikan harga BBM dan masyarakat sudah bersyukur karena tidak terjadi kenaikan dengan alasan akan di hitung ulang,” kata Khanif.

Tapi menurut Khanif rakyat seolah diprank oleh pemerintah. Karena ditengah rasa syukur harga BBM tidak jadi naik ternyata diam-diam pemerintah mengumumkan kenaikan BBM secara tiba-tiba.

“Eh, tidak ada angin tidak ada hujan di hari libur pemerintah dengan terkesan diam diam menaikan harga BBM dengan secara tiba tiba,” kata Khanif.

“Rakyat di prank lagi oleh pemerintah, kasihan rakyat sudah susah dengan kenaikan harga bahan pokok di tambah jadi korban ketidak konsistenan pemerintah,” lanjut Khanif. (BYU)

Berita Terkait

Ubur-ubur cantik namun berbahaya ini baru ditemukan di lepas pantai Jepang
Penelitian Baru Mematahkan Mitos Sensitivitas Gluten
Tragis! Kisah permaisuri Raja Jawa yang dibuang dan menghembuskan nafas terakhir di Manado
Kesehatan Mulut yang Buruk Terkait dengan Kerusakan Otak Tersembunyi
Obat GLP-1 Seperti Ozempic Bekerja, tetapi Penelitian Baru Mengungkapkan Dampak Besar
Israel Terus Membuat Gaza Kelaparan Meski Ada Gencatan Senjata
Ilmuwan Menciptakan Kembali Kelahiran Alam Semesta yang Berapi-api di Lab
Bagaimana Laser Seukuran Telapak Tangan Dapat Mengubah Kedokteran dan Manufaktur

Berita Terkait

Minggu, 9 November 2025 - 23:16 WIB

Ubur-ubur cantik namun berbahaya ini baru ditemukan di lepas pantai Jepang

Minggu, 9 November 2025 - 22:45 WIB

Penelitian Baru Mematahkan Mitos Sensitivitas Gluten

Minggu, 9 November 2025 - 22:14 WIB

Tragis! Kisah permaisuri Raja Jawa yang dibuang dan menghembuskan nafas terakhir di Manado

Minggu, 9 November 2025 - 20:10 WIB

Kesehatan Mulut yang Buruk Terkait dengan Kerusakan Otak Tersembunyi

Minggu, 9 November 2025 - 19:39 WIB

Obat GLP-1 Seperti Ozempic Bekerja, tetapi Penelitian Baru Mengungkapkan Dampak Besar

Minggu, 9 November 2025 - 16:33 WIB

Ilmuwan Menciptakan Kembali Kelahiran Alam Semesta yang Berapi-api di Lab

Minggu, 9 November 2025 - 16:02 WIB

Bagaimana Laser Seukuran Telapak Tangan Dapat Mengubah Kedokteran dan Manufaktur

Minggu, 9 November 2025 - 14:59 WIB

Adies Kadir Tancap Gas Tangani Sengketa Lahan Usai Pemulihan MKD

Berita Terbaru

Headline

Penelitian Baru Mematahkan Mitos Sensitivitas Gluten

Minggu, 9 Nov 2025 - 22:45 WIB