NEWSROOM.ID, Jakarta – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bakal mengevaluasi jajarannya di wilayah perbatasan yang menjadi jalur rawan praktik eksportasi hasil tambang ilegal. Dia meyakini pengamanan di wilayah perbatasan kini sudah diperketat.
“Nanti kita cek, karena saya yakin perbatasan sudah kita perketat. Dimana ini lolosnya,” kata Yudo.
Yudo akan melakukan evaluasi dokumen izin ekspor kepada seluruh TNI yang bertugas di wilayah perbatasan. Evalusasi ini dilakukan untuk memberantas praktik ekspor hasil tambang ilegal.
“Jadi itu tentunya warning seperti ini kita cek di lapangan kalau mereka tentunya kalau ada surat. Ya nanti dulu jangan berangkat dulum kita koordinasikan lagi. Perintah presiden seperti ini ya,” jelas Yudo.
TNI akan memperketat perbatasan yang kerap menjadi jalur ekspor ilegal tambang, terutama bahan-bahan mentah. Penjagaan akan dimulai dari pengecekan hilir atau darat hingga masuk ke laut saat proses pengiriman.
“Tentunya dari daratan dulu dicek dulu apabila ada penguatan kapal dicek dulu, surat-surat dokumennya, kalau sampai lolos dicegat di laut, dan diperiksa surat-suratnya. Aturannya kan enggak boleh, kalau enggak boleh jangan sampai berangkat mereka kalau aturannya demikian. Semua kan dimulai pasti dari darat kan tambangnya dari darat ini,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo memerintah TNI/Polri untuk menjaga agar yang namanya industrialisasi dan hilirisasi berjalan dengan baik di lapangan dan tidak terjadi gangguan.
“Kalau yang namanya ekspor ilegal dan tambang ilegal masih berjalan, ya proses hilirisasi dan industrialisasi menjadi terganggu. Tugas TNI/Polri ada disitu,” kata Jokowi, Rabu (8/2/2023) lalu.
Jokowi mengatakan, masih ada berberapa komoditas tambang yang lolos pengawasan di perbatasan, sehingga terjadi aktivitas ekspor ilegal tersebut.
“Ekspor ilegal misalnya, timah itu masih berjalan, bauksit dan batubara masih ada. Sehingga penerimaan negara menjadi sangat berkurang karena itu. Itulah tugas TNI/Polri,” katanya.
“Saya kira ngerti lah apa yang harus dilakukan, tidak perlu saya jelaskan secara detail,” tambahnya. (LBY)