Menkominfo Bantah Pemerintah Bakal Pungut Pajak Judi Online

- Redaksi

Jumat, 15 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menkominfo Budi Arie Setiadi. (Kominfo.go.id)

Menkominfo Budi Arie Setiadi. (Kominfo.go.id)

Jakarta, Newsroom.id – Wacana bahwa pemerintah akan memungut pajak untuk situs judi online dibantah tegas oleh Menkominfo Budi Arie Setiadi.

bantahan tersebut disampaikan oleh menkominfo saat di temui para jurnalis di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (12/9/2023), Menkominfo Budi Arie Setiadi bahkan mengatakan bahwa wacana pajak judi online bukan diusulkan dari pihak pemerintah

usulan Pajak judi online justru muncul dari kalangan luar dan itu hanya sebatas ide-ide apakah negara harus menerapkan kebijakan memungut pajak terhadap judi online

“Itu bukan soal dipajakin, ada orang bicara sama saya banyaklah, bukan saya yang usulin. Itu cuma ide-ide aja,” katanya saat ditemui di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (12/9/2023).

dikutip dari okezone Alasan lainnya, kata Menkominfo Budi judi online merupakan kegiatan transaksional yang terjadi di berbagai negara.

“Saya cuma mau gambarin negara lain. Jadi gini judi onlinekan kegiatan transaksional, kalo kita nggak main emang berhenti apa, orang jaringan internasional,” katanya.

Di samping itu, Menkominfo Budi menegaskan bahwa hingga saat ini judi merupakan kegiatan yang ilegal. Sehingga perlu diberantas.
“Kalau posisi sekarang kan judi ilegal, ya berantas,” tegasnya.

Sebelumnya, isu judi online akan dikenakan pajak bermula saat Budi Arie melakukan rapat kerja dengan Komisi I DPR RI.

Budi mengatakan bahwa judi online termasuk kejahatan trans-nasional karena server situsnya di luar negeri seperti Kamboja dan Filipina. Mantan Ketua Relawan Pro Jokowi ini pun mengungkapkan bahwa ada pihak yang mengusulkan untuk memajaki judi online.

“Saya berdiskusi dengan banyak pihak bilang, ya sudah dipajakin saja. Dibuat terang dipajakin, kalau enggak kita juga kacau,” ungkap Budi.

Budi Arie pun menjelaskan, alasan di balik usulan itu agar uang dari Indonesia tak lari ke negara lain. Sebab di negara ASEAN hanya Indonesia yang tidak melegalkan perjudian.

“Saya bukan promotor. Coba kita kaji bersama, kalau enggak duit kita diambil negara-negara itu,” ujarnya.

Berita Terkait

Pemuda Palestina terluka oleh tembakan IOF di Qalqilya
Webb Telescope mendeteksi gas di planet kerdil yang jauh untuk pertama kalinya
'Gen V' punya rencana besar untuk perdomo yang tidak disengaja sebelum kematiannya tidak tepat waktu
Nama platform ganja B2B nama leafflink ex-lytt exec sebagai CEO
Mengapa raja sejati pertama di Inggris dihapus dari sejarah?
Dua orang Israel tewas dalam serangan penembakan di dekat Allenby Bridge Crossing
Ilmuwan Stanford memikirkan kembali bagaimana kita belajar pindah di dunia
Hayabusa2 Jepang mengejar asteroid untuk pendaratan 2031, tetapi masalah mantra data baru

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 05:52 WIB

Pemuda Palestina terluka oleh tembakan IOF di Qalqilya

Jumat, 19 September 2025 - 04:50 WIB

Webb Telescope mendeteksi gas di planet kerdil yang jauh untuk pertama kalinya

Jumat, 19 September 2025 - 02:46 WIB

'Gen V' punya rencana besar untuk perdomo yang tidak disengaja sebelum kematiannya tidak tepat waktu

Jumat, 19 September 2025 - 01:12 WIB

Nama platform ganja B2B nama leafflink ex-lytt exec sebagai CEO

Jumat, 19 September 2025 - 00:11 WIB

Mengapa raja sejati pertama di Inggris dihapus dari sejarah?

Kamis, 18 September 2025 - 22:06 WIB

Ilmuwan Stanford memikirkan kembali bagaimana kita belajar pindah di dunia

Kamis, 18 September 2025 - 20:03 WIB

Hayabusa2 Jepang mengejar asteroid untuk pendaratan 2031, tetapi masalah mantra data baru

Kamis, 18 September 2025 - 17:57 WIB

Bagaimana T-Mobile Terhubung ke Penggemar Bad Bunny Melalui Viral Charms & NFC Tech

Berita Terbaru

Headline

Pemuda Palestina terluka oleh tembakan IOF di Qalqilya

Jumat, 19 Sep 2025 - 05:52 WIB

Headline

Mengapa raja sejati pertama di Inggris dihapus dari sejarah?

Jumat, 19 Sep 2025 - 00:11 WIB