Menperin Launching Smelter Mineral Ikutan Timah Milik PT Bersahaja

- Redaksi

Kamis, 7 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bangka, Newsroom.id – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan fasilitas pemurnian (smelter) titanium pertama di Indonesia yang merupakan mineral ikutan komoditas timah berupa llmenite milik PT Bersahaja Berkat Sahabat Jaya.

Peresmian ini menjadi tonggak sejarah dalam pengembangan sektor industri di Indonesia, yang semakin menunjukan komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki.

“Ini tidak semata-mata membuka atau membangun smelter, tapi ini bisa kita lihat merupakan sebuah kebangkitan,” kata Agus dalam sambutannya, Bangka, Kamis (7/12/2023).

Smelter Titanium ini dibangun di Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung dengan investasi Rp1,3 triliun. Smelter ini memiliki kapasitas produksi 100 metrik ton per hari dan akan memainkan peran dalam memenuhi kebutuhan titanium di dalam negeri maupun global.

“Smelter yang diinisiasi oleh PT Bersahaja ini merupakan full Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Jadi pak Dirjen (Ilmate) memang harus didukung ini,” ujar Agus.

Selain titanium, PT Bersahaja juga akan melakukan hilirisasi mineral ikutan dari komoditas timah, antara lain zirkon dan monazite yang dapat menjadi rare earth element, uranium, dan thorium.

“Rencana PT Bersahaja ini tidak berhenti disini, ke depan berencana untuk melakukan pendalaman struktur melakukan hilirisasi yang lebih luas lagi,” katanya.

Untuk melancarkan perkembangan industri mineral ikutan di dalam negeri, Kementerian Perindustrian terus memberikan dukungan berupa kemudahan dan mengawal perusahaan.

“Dirjen (Ilmate) kami juga akan menyiapkan berbagai insentif yang bisa kita siapkan,” kata Agus.

Dengan dibangunnya smelter tersebut, Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah dalam industri ini, mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan nilai tambah dalam rantai pasok industri.

“Impor dari subsektor industri logam turun 24,97 persen year on year, sehingga neraca perdagangan Indonesia dalam subsektor industri logam mengalami surplus sebesar US$5,6 miliar. Investasinya juga sama untuk subsektor industri logam dasar itu tumbuh sebesar 9,5 persen termasuk yang dilakukan oleh PT Bersahaja,” jelas Agus.

Smelter titanium ini menghasilkan produk titanium slag dan inggot besi kualitas tinggi untuk baterai yang dapat digunakan dalam berbagai sektor industri, termasuk penerbangan, otomotif, dan energi terbarukan. Dengan adanya smelter ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi pemasok titanium terkemuka di kawasan Asia Tenggara.

Direktur Utama PT Bersahaja Arbi Leo berterimakasih kepada Kementerian Perindustrian yang sudah memberikan dukungan untuk smelter titanium. PT Bersahaja terus melakukan inovasi sejalan dengan mandat pemerintah yang bertujuan menghilirisasi setiap potensi mineral yang ada di setiap daerah.

“Masih sangat banyak yang bisa kita visikan hingga menjadi hilirisasi. Selain titanium, ke depan kita juga akan berupaya untuk mewujudkan smelter zirkonium. Ditambah lagi, kita masih punya mineral ikutan hasil produknya yaitu monazite yang disitu terdapat rare earth element dari 17 unsur yang ada,” kata Arbi.

Arbi berharap, smelter ini sebagai langkah maju dalam meningkatkan sektor industri dan kemandirian negara dalam memproduksi titanium.

“Kami berharap PT Bersahaja dapat didukung terus, sehingga dapat ikut memajuka daerah dan juga Indonesia,” ujarnya.

Berita Terkait

Said Aqil Minta PBNU Kembalikan Konsesi Tambang: Madharat Lagi
Hershey Menggunakan Nostalgia Liburan Untuk Membangun Kesadaran Merek
Petunjuk Laut Dalam Menulis Ulang Apa yang Kita Ketahui tentang Akhir Zaman Es Terakhir
Respons Keras Menhan Sjarie Soal Penyelundupan Nikel yang Dilakukan WN China di Bandara Khusus IWIP
Letusan yang Terlupakan Bisa Menulis Ulang Kisah Asal Mula Kematian Hitam
Bagaimana Mikroba Terberat di Bumi Dapat Membantu Kita Menjajah Mars
AI UGM Pensiun Dini Usai Sebut Jokowi Bukan Alumni
Ilmuwan Menghubungkan Pengganti Gula Populer dengan Penyakit Hati

Berita Terkait

Minggu, 7 Desember 2025 - 00:21 WIB

Said Aqil Minta PBNU Kembalikan Konsesi Tambang: Madharat Lagi

Sabtu, 6 Desember 2025 - 22:17 WIB

Hershey Menggunakan Nostalgia Liburan Untuk Membangun Kesadaran Merek

Sabtu, 6 Desember 2025 - 21:46 WIB

Petunjuk Laut Dalam Menulis Ulang Apa yang Kita Ketahui tentang Akhir Zaman Es Terakhir

Sabtu, 6 Desember 2025 - 21:15 WIB

Respons Keras Menhan Sjarie Soal Penyelundupan Nikel yang Dilakukan WN China di Bandara Khusus IWIP

Sabtu, 6 Desember 2025 - 19:11 WIB

Letusan yang Terlupakan Bisa Menulis Ulang Kisah Asal Mula Kematian Hitam

Sabtu, 6 Desember 2025 - 17:38 WIB

AI UGM Pensiun Dini Usai Sebut Jokowi Bukan Alumni

Sabtu, 6 Desember 2025 - 15:34 WIB

Ilmuwan Menghubungkan Pengganti Gula Populer dengan Penyakit Hati

Sabtu, 6 Desember 2025 - 15:03 WIB

Masalah Gigi Umum Ini Dapat Mengancam Otak Anda

Berita Terbaru