NewsRoom.id – Pemberantasan narkotika secara masif dan terstruktur yang dilakukan Polda Sumut antara lain penangkapan Syamsul Tarigan serta pembongkaran Diskotik dan KTV Sky Garden di Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (15/12/2023). . , mendapat apresiasi dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sumut (PWM).
Sekretaris PWM Sumut Ustad Irwan Syahputra mengatakan narkoba menjadi pemicu hampir 95 persen kejahatan jalanan di Sumut. Penangkapan pengedar, penutupan tempat hiburan malam hingga pembongkaran Sky Garden menjadi bukti komitmen Kapolda Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Usai kunjungan Kapolda Sumut ke Kantor PWM, awal November 2023, komitmen pemberantasan narkoba dibuktikan Irjen Pol Agung Setya. Sejauh ini Syamsul Tarigan belum tersentuh, dia sudah ditangkap, termasuk diratakan kemarin. “Sky Garden.Muhammadiyah mengapresiasi semua itu,” jelas Ustad Irwan Syahputra, Sabtu (16/12/2023).
Dijelaskannya, kepemimpinan Irjen Pol Agung Setya memberikan warna dan wajah baru bagi Provinsi Sumut. Perampokannya, kata dia, belum terselesaikan, namun kurang dari sebulan sudah terselesaikan.
Komitmen polisi dalam menciptakan ruang publik yang aman menjadi perbincangan masyarakat dan diakui mampu mengubah wajah institusi penegak hukum.
Selama ini pemberantasan narkoba sulit dilakukan karena ada oknum yang mendukung, namun pada masa Kapolda Irjen Pol Agung Setya semua tak berkutik dan dibantah.
“Perampokan tersebut diselesaikan dengan cepat oleh Kapolda Sumut, dan narkoba diberantas sampai ke akar-akarnya, termasuk para bandar besar. Kerja keras ini dapat mengubah citra negatif polisi di masyarakat,” ujarnya mengapresiasi.
Muhammadiyah Sumut, tegasnya, akan terus mendukung penuh komitmen Polda Sumut dalam menciptakan ruang publik yang aman dan nyaman, termasuk memberantas narkoba hingga ke akar-akarnya.
“Kami akan mendukung penuh komitmen Kapolda Sumut. Polri dan Muhammadiyah selaras dalam bentuk dakwah, menjunjung tinggi baik dan buruk serta menjamin masyarakat aman dan nyaman,” ujarnya.
Sementara itu, Antropolog Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Fikarwin Zuska mengatakan, pemberantasan narkoba memang menjadi permasalahan yang paling sulit untuk diselesaikan, namun pada masa Kapolda, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, hal tersebut bermula. terjadi. untuk diselesaikan dan diselesaikan.
Kuncinya, kata Dosen Antropologi ini, adalah penegakan hukum yang tidak tanggung-tanggung, dan dilakukan secara konsisten dan konsekuen. Penegakan hukum selama ini masih kurang, tidak berani mengungkap apa pun, tentu tidak bisa diproses sesuai aturan yang berlaku.
“Kalau proses hukum ini ditegakkan, lama kelamaan narkoba di Sumut akan berkurang drastis. Narkoba itu adiktif, membuat ketagihan. Masyarakat bukannya tidak suka, tapi tidak berani.” “Pemberantasan itu semua kini mendapat apresiasi dari masyarakat,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, penelitian antropologi yang dilakukan di pedesaan menemukan bahwa narkoba sudah menjadi permasalahan sejak lama, bahkan sudah menjadi tradisi di masyarakat karena belum diberantas sampai ke akar-akarnya.
Warga menilai, kata dia, mengonsumsi narkoba, menjadi pengedar bahkan pengedar, adalah hal yang lumrah, bukan tindakan yang dilarang. Apalagi mereka melihat ada oknum pejabat negara yang terlibat dalam bisnis ini.
Apa yang dilakukan Polda Sumut rupanya mengagetkan para bandar, pengedar, dan pengguna narkoba. Mereka akhirnya berpikir. “Apa yang sudah menjadi tradisi memang sulit, namun jika penegakan hukum dilakukan secara konsisten, tidak selektif, lama kelamaan akan terkikis,” tutupnya. { AR.S }
NewsRoom.id