Rusia telah menderita banyak korban jiwa dan material di Ukraina dan pasukannya akan melemah akibat konflik tersebut, kata seorang tokoh militer senior Jerman dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat.
Wawancara tersebut dilakukan ketika Kyiv berjuang untuk mempertahankan dukungan Barat dalam perangnya melawan pasukan Rusia, yang menginvasi pada Februari 2022.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Anda tahu bahwa menurut angka intelijen Barat, 300.000 tentara Rusia telah terbunuh atau terluka parah sehingga mereka tidak dapat lagi dimobilisasi untuk berperang,” Christian Freuding, yang mengawasi dukungan tentara Jerman untuk Kyiv, mengatakan kepada The Washington Post. Koran Jerman Selatan koran.
Informasi intelijen AS yang dibocorkan awal bulan ini menunjukkan bahwa 315.000 tentara Rusia telah terbunuh atau terluka di Ukraina sejak perang dimulai.
“Kerugian manusia dan material yang dialami Rusia sangat besar,” kata Freuding, yang juga merupakan penasihat utama Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius.
Rusia juga diyakini telah kehilangan ribuan tank tempur dan kendaraan tempur infanteri, tambahnya.
“Angkatan bersenjata Rusia akan melemah akibat perang ini, baik dari segi material maupun personel,” katanya.
Namun, Rusia berhasil terus merekrut pasukan “termasuk penggunaan tahanan,” kata Freuding.
“Dan, tentu saja, kita melihat investasi besar-besaran di industri senjata.”
Presiden Vladimir Putin baru-baru ini mengatakan bahwa Moskow telah secara sukarela merekrut 486.000 orang untuk menjadi tentara pada tahun 2023 dan bahwa upaya untuk membangun militer pada tahun depan akan dipercepat.
Dan dia berjanji untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Rusia, dengan perekonomian yang beralih ke upaya perang dan Kremlin mengabaikan dampak sanksi Barat.
Jenderal Jerman tersebut mengakui bahwa Rusia menunjukkan “ketahanan” yang lebih besar daripada yang diperkirakan sekutu Barat pada awal perang.
“Kita mungkin tidak melihat, atau tidak ingin melihat, bahwa mereka berada dalam posisi untuk terus dipasok oleh sekutu,” ujarnya.
NewsRoom.id