Anggota keluarga dari dua sandera Israel yang muncul dalam video yang dirilis oleh Hamas pada hari Senin telah memberikan reaksi mereka kepada media Israel.
Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, merilis sebuah video yang menunjukkan tiga pria lanjut usia Israel ditawan di Gaza, termasuk Yoram Metzger yang berusia 80 tahun.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Sulit untuk menontonnya sekarang, inilah waktunya untuk membawanya pulang,” kata putra Metzger, Rani Metzger, kepada Channel 11.
Rani Metzger mengatakan ayahnya terlihat sangat tua dan tidak terawat dan dia serta dua anggota kibbutz lainnya yang muncul dalam video tersebut, Chaim Peri, 79, dan Amiram Cooper, 84, “tidak terlihat dalam kondisi yang baik.”
“Saya pikir harus dipahami bahwa kita tidak punya banyak waktu lagi. Segalanya harus dilakukan untuk mengembalikan mereka,” kata Metzger.
Mai Albini, cucu perempuan Peri, mengatakan kepada N12 bahwa dia tidak menonton video tersebut tetapi memperhatikan bahwa kakeknya “dalam kondisi yang sangat buruk dan tampak sekarat di penangkaran.”
Rekaman video: Dalam pesan singkat di video tersebut, Peri menyerukan pembebasan para sandera tanpa syarat. Dia berbicara tentang penderitaan mereka yang luar biasa dan ketakutan mereka terhadap serangan udara di Gaza.
Video tersebut menampilkan caption yang berbunyi: “Jangan buang aku di masa tuaku.”
Tidak jelas kapan dan di mana video itu direkam.
Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel menyebut klip itu sebagai “video teror kriminal.”
Laksamana Muda Daniel Hagari juga mengatakan peluncuran video tersebut “mencerminkan kekejaman Hamas terhadap warga sipil lanjut usia dan tidak bersalah, yang membutuhkan perawatan medis.”
Kibbutz Nir Oz, tempat tinggal ketiga pria tersebut sebelum diculik, mengatakan pihaknya menghargai “tanda-tanda kehidupan dari para sandera, namun waktu hampir habis.”
Hamas mengatakan tidak ada lagi sandera yang akan dibebaskan sampai ada gencatan senjata di Gaza.
Jaringan NewsRoom.id
NewsRoom.id