Helm Berdarah 'Mencurigakan' Ternyata Barang Bukti Palsu di TKP Kecelakaan Industri

- Redaksi

Rabu, 3 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jaksa Korea Selatan mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka baru-baru ini menemukan bahwa seorang pejabat sebuah perusahaan pemeliharaan telah memasang helm pengaman berlumuran darah di lokasi kecelakaan industri dalam upaya untuk menyembunyikan fakta bahwa seorang karyawan perusahaan tersebut telah bekerja tanpa keselamatan yang layak. peralatan. .

Tersangka, seorang manajer tingkat menengah sebuah perusahaan yang dituduh mengelola kompleks apartemen di Provinsi Gyeonggi, dituduh meninggal karena kelalaiannya dalam insiden yang terjadi pada Juli 2022. Karyawan tersebut sedang memperbaiki pipa di apartemen ketika tangga dia menggunakan bangkrut, menyebabkan pekerja terjatuh dan mengalami cedera kepala yang fatal.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Ketika polisi awalnya menuntut hukuman mati karena kelalaian terhadap tersangka dan pimpinan perusahaan, jaksa menjadi curiga dengan topi keras yang diduga dikenakan korban hanya berlumuran darah di bagian luar, padahal korban mengalami luka serius di kepala. .

Investigasi selanjutnya menemukan bahwa korban tidak mengenakan topi keras atau perlengkapan keselamatan apa pun saat kecelakaan terjadi, dan manajer yang bersangkutan meletakkannya di lokasi kejadian setelah menutupinya dengan darah korban. Pihak pengelola diketahui bekerjasama dengan ketua kelompok penghuni apartemen, dalam upaya mengaburkan kebenaran kecelakaan tersebut.

Pejabat juga menemukan bahwa korban pernah mengalami cedera sebelumnya setelah terjatuh dari tangga saat bekerja pada tahun 2020, namun perusahaan memalsukan dokumen agar seolah-olah kecelakaan tersebut tidak pernah terjadi.

Baik penyelenggara maupun ketua kelompok warga didakwa melanggar Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja – mengenai tidak adanya helm pengaman – dan penyelenggara juga menghadapi dakwaan awal terkait kematian karena kelalaian.

Perusahaan pemeliharaan dan manajemennya juga didakwa melanggar Undang-Undang Hukuman Kecelakaan Berat. Undang-undang mengatur bahwa jika terjadi kecelakaan industri yang serius, majikan korban bertanggung jawab dan dapat dihukum minimal satu tahun penjara.



NewsRoom.id

Berita Terkait

Galaksi Spiral Chaotic Ini Masih Pulih Dari Tabrakan Kosmik
Studi Baru Menunjukkan Kondisi Awal Mars Cocok untuk Kehidupan
Bezzecchi Sukses Tutup Musim dengan Kemenangan, Aprilia Bersinar di MotoGP Valencia
Warga Cipayung Temukan Bayi Masih Hidup dalam Goodie Bag di Tempat Pembuangan Sampah
Ilmuwan Menemukan Titik Lemah Seluler pada Penyakit Alzheimer
Ilmuwan Menemukan Tingkat Unsur Beracun yang Mengkhawatirkan dalam Mainan Plastik
Nikita Mirzani Live Tiktok Heboh Saat Ditahan, Menteri Imipas: Saya Sudah Tegur Kepala Staf!
Ilmuwan Menemukan Predator Super “Level 7” Kuno yang Mungkin Memangsa Paus Pembunuh Saat Ini

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 01:51 WIB

Galaksi Spiral Chaotic Ini Masih Pulih Dari Tabrakan Kosmik

Senin, 17 November 2025 - 01:21 WIB

Studi Baru Menunjukkan Kondisi Awal Mars Cocok untuk Kehidupan

Senin, 17 November 2025 - 00:49 WIB

Bezzecchi Sukses Tutup Musim dengan Kemenangan, Aprilia Bersinar di MotoGP Valencia

Senin, 17 November 2025 - 00:18 WIB

Warga Cipayung Temukan Bayi Masih Hidup dalam Goodie Bag di Tempat Pembuangan Sampah

Minggu, 16 November 2025 - 22:45 WIB

Ilmuwan Menemukan Titik Lemah Seluler pada Penyakit Alzheimer

Minggu, 16 November 2025 - 21:12 WIB

Nikita Mirzani Live Tiktok Heboh Saat Ditahan, Menteri Imipas: Saya Sudah Tegur Kepala Staf!

Minggu, 16 November 2025 - 18:37 WIB

Ilmuwan Menemukan Predator Super “Level 7” Kuno yang Mungkin Memangsa Paus Pembunuh Saat Ini

Minggu, 16 November 2025 - 18:06 WIB

Viral Pencurian di Bogor Bikin Geleng-geleng Kepala, Pelaku Hanya Pakai Celana Dalam Saat Lakukan Aksinya

Berita Terbaru

Headline

Galaksi Spiral Chaotic Ini Masih Pulih Dari Tabrakan Kosmik

Senin, 17 Nov 2025 - 01:51 WIB

Headline

Ilmuwan Menemukan Titik Lemah Seluler pada Penyakit Alzheimer

Minggu, 16 Nov 2025 - 22:45 WIB