Korea Selatan Akan Mengakhiri Konsumsi Daging Anjing: Bosintang, Tradisi Berusia Berabad-abad, Akan Dilarang Pada 2027

- Redaksi

Kamis, 11 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

IKLAN

Spanduk

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Korea Selatan siap mengucapkan selamat tinggal pada praktik kuliner kontroversial ini dan pemerintah akan melarang pembiakan, penyembelihan, dan penjualan anjing untuk konsumsi mulai tahun 2027. (Gambar milik Yonhap)

SEOUL, Januari. 11 (Bizwire Korea) – Korea Selatan akan mengucapkan selamat tinggal pada praktik kuliner kontroversial ini dan pemerintahnya akan melarang pembiakan, penyembelihan, dan penjualan anjing untuk konsumsi mulai tahun 2027. Langkah ini mengakhiri perdebatan selama setengah abad.

Bosintang yang secara harafiah berarti sup yang mengisi kembali nutrisi tubuh, lebih dikenal dengan sup daging anjing. Daging anjing telah menjadi bagian dari masakan Korea sejak Dinasti Joseon, berfungsi sebagai sumber nutrisi penting ketika daging lainnya langka.

Istilah bosintang berasal dari masa pemerintahan Presiden Syngman Rhee. Awalnya dikenal dengan nama yang lebih sederhana seperti 'sup daging anjing' dan 'sup anjing', hidangan ini akhirnya mengadopsi eufemisme seperti bosintang, boyangtang (sup yang menyegarkan), yeongyangtang (sup bergizi), dan sacheoltang (sup musiman).

Bosintang adalah favorit tradisional, terutama pada Boknal, hari-hari terpanas di musim panas. Jika pada tahun 1990-an ungkapan 'Boknal sama dengan bosintang' biasa terdengar, kini istilah tersebut berubah menjadi 'Boknal sama dengan samgyetang' (sup ayam ginseng). Selama Boknal, restoran bosintang akan ramai dikunjungi orang yang mencari peningkatan kesehatan. Bahkan mereka yang tidak rutin mengonsumsi daging anjing pun akan membuat pengecualian saat ini.

Namun, bosintang lambat laun menjadi bahan perdebatan sengit. Seiring dengan meningkatnya kepemilikan hewan peliharaan di Korea Selatan, persepsi mulai berubah, dan kesenjangan generasi menjadi semakin jelas. Menu makan siang kantor di Boknal seringkali menimbulkan konflik antara karyawan yang lebih tua dan yang lebih muda.

Kritik Barat juga berperan dalam mengubah sikap. Sebuah insiden penting terjadi pada tahun 2001 ketika aktris Perancis Brigitte Bardot menyebut orang Korea yang makan daging anjing sebagai “orang barbar.” Ucapannya yang blak-blakan membuat marah banyak orang di Korea Selatan namun juga memicu perdebatan mengenai daging anjing.

Kehadiran hewan peliharaan di Blue House (kediaman presiden) semakin mengurangi penerimaan terhadap bosintang. Mantan Presiden Moon Jae-in yang juga pemilik anjing tinggal di kediaman resmi bersama hewan peliharaannya. Pada bulan September 2021, ia menyarankan kepada Perdana Menteri Kim Boo-kyum saat itu bahwa mungkin sudah waktunya untuk secara serius mempertimbangkan larangan konsumsi daging anjing.

Momentum pelarangan tersebut meningkat dengan terpilihnya Presiden Yoon Suk-yeol, yang juga seorang pemilik anjing. Dukungan bipartisan terhadap undang-undang baru ini mencerminkan sikap terpadu di seluruh lini politik.

Ketika bosintang memudar dari sejarah, fokusnya beralih ke mendukung penghidupan para peternak anjing dan pemilik restoran bosintang. Diperkirakan terdapat lebih dari 1.600 restoran serupa di Korea Selatan, yang menggarisbawahi perlunya rencana transisi yang komprehensif untuk bisnis-bisnis tersebut.

MH Lee (mhlee@koreabizwire.com)

Jaringan NewsRoom.id



NewsRoom.id

Berita Terkait

Temui Kelelawar Kecil yang Berburu Seperti Singa
PEMA dan ORMAWA UNADA Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Pidie Jaya
Raja Juli menilai desakan mundur hanya sekedar aspirasi, padahal 1.354 orang tewas akibat banjir Sumatera.
Ulta Beauty Sekali Lagi Melampaui Ekspektasi Menjelang Penjualan Liburan
Nanodot Logam Kecil Menghilangkan Sel Kanker Sambil Menghemat Sebagian Besar Jaringan Sehat
Studi Baru Menantang Saran Kesehatan Global: Mengurangi Rasa Manis Tidak Akan Mengurangi Nafsu Makan
Polisi Belum Tahan WN China yang Pukul Pelajar Perempuan hingga Meninggal di Semarang
Ilmuwan Memperingatkan: 76% Orang Tidak Mendapatkan Cukup Nutrisi Penting Ini

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 00:33 WIB

Temui Kelelawar Kecil yang Berburu Seperti Singa

Sabtu, 6 Desember 2025 - 00:02 WIB

PEMA dan ORMAWA UNADA Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Pidie Jaya

Jumat, 5 Desember 2025 - 23:31 WIB

Raja Juli menilai desakan mundur hanya sekedar aspirasi, padahal 1.354 orang tewas akibat banjir Sumatera.

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:27 WIB

Ulta Beauty Sekali Lagi Melampaui Ekspektasi Menjelang Penjualan Liburan

Jumat, 5 Desember 2025 - 20:56 WIB

Nanodot Logam Kecil Menghilangkan Sel Kanker Sambil Menghemat Sebagian Besar Jaringan Sehat

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:23 WIB

Polisi Belum Tahan WN China yang Pukul Pelajar Perempuan hingga Meninggal di Semarang

Jumat, 5 Desember 2025 - 17:19 WIB

Ilmuwan Memperingatkan: 76% Orang Tidak Mendapatkan Cukup Nutrisi Penting Ini

Jumat, 5 Desember 2025 - 16:48 WIB

Para Ilmuwan Telah Menemukan Organisme yang Melanggar Aturan Emas Biologi

Berita Terbaru

Headline

Temui Kelelawar Kecil yang Berburu Seperti Singa

Sabtu, 6 Des 2025 - 00:33 WIB