Penelitian baru menyelidiki berbagai tingkat ketidaksabaran yang dialami pada berbagai tahap masa tunggu, sehingga menawarkan wawasan berharga bagi pemasar dan konsumen.
Penelitian baru menjawab pertanyaan yang muncul saat ini: Apa bagian tersulit dari menunggu? Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita melakukan banyak hal – baik secara online, dalam antrian, dalam kemacetan lalu lintas, atau untuk pengiriman. Kini, penelitian mengungkap bahwa bagian tersulit bagi manusia adalah fase penantian terakhir.
Di musim yang penuh dengan antisipasi yang menggembirakan—dan tidak terlalu menggembirakan ini, penelitian ini memiliki implikasi besar bagi para pemasar dan wawasan psikologis bagi kita semua, kata Annabelle Roberts, rekan penulis dan asisten profesor pemasaran di University of Texas McCombs School of Business. Makalah ini menunjukkan:
- Sebaiknya perusahaan mengkomunikasikan kemungkinan penundaan sejak dini;
- Lebih baik mereka melebih-lebihkan masa tunggu daripada meremehkannya;
- Pengalaman menunggu yang tidak terlalu negatif dapat menghasilkan evaluasi yang lebih positif terhadap suatu layanan.
Dari enam penelitian yang dilakukan Roberts dan rekannya, ditemukan bahwa subjek merasakan tingkat ketidaksabaran tertinggi menjelang akhir masa tunggu – terlepas dari berapa lama mereka menunggu. Setiap studi mengukur reaksi konsumen dalam menunggu peristiwa di dunia nyata, dimulai dengan hasil pemilu tahun 2020 atau pertama kali sebuah peristiwa terjadi. COVID 19 vaksin sampai kedatangan bus atau paket.
Penelitian menemukan penyebab utamanya adalah keinginan masyarakat untuk melakukan penutupan. Saat penantian itu berakhir, hasrat menjadi semakin kuat, begitu pula ketidaksabaran.
Referensi: “Impatience Over Time” oleh Annabelle R. Roberts dan Ayelet Fishbach, 13 Desember 2023, Psikologi Sosial dan Kepribadian.
DOI: 10.1177/19485506231209002
NewsRoom.id