Gerakan Hamas telah memperingatkan tentang apa yang mereka gambarkan sebagai “situasi kemanusiaan yang sangat buruk” di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, yang terus-menerus diserang dan dikepung oleh Israel.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Hamas mengatakan bahwa warga sipil di dalam rumah sakit yang terkepung tidak memiliki kebutuhan hidup minimum, termasuk obat-obatan dan makanan, dan menambahkan bahwa beberapa orang di dalam rumah sakit telah terbunuh oleh penembak jitu dan tembakan Israel. drone.
Hamas meminta PBB dan semua pihak terkait untuk mengambil tindakan segera guna mencegah tentara pendudukan Israel menyerbu rumah sakit dan melakukan pembantaian mengerikan terhadap warga pengungsi, pasien dan kru medis, menekankan bahwa orang-orang di dalam fasilitas tersebut tidak punya tempat lain untuk pergi. . untuk pergi.
Gerakan ini menyerukan Palang Merah dan Organisasi Kesehatan Dunia untuk memikul tanggung jawab kemanusiaan mereka dan segera menyediakan makanan, air, dan pasokan medis kepada rumah sakit untuk menyelamatkan mereka yang berada di dalamnya.
Dalam konteks yang sama, juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra menggambarkan situasi di dalam Rumah Sakit Nasser sebagai “sangat tragis dan meresahkan” ketika tentara Israel terus memerintahkan pengungsi yang tersisa di dalam untuk meninggalkan fasilitas tersebut.
Juru bicara Qudra membenarkan bahwa lebih dari 1.500 pengungsi masih berada di dalam rumah sakit, bersama dengan 190 staf dan 273 pasien yang tidak dapat bergerak.
Qudra menggarisbawahi, terdapat 18 bayi dalam perawatan intensif, tiga bayi di inkubator, dan 35 pasien cuci darah di RS Nasser.
Menurutnya, air limbah membanjiri ruang gawat darurat rumah sakit dan tumpukan sampah serta limbah medis yang menumpuk di lorong dan halaman rumah sakit sehingga meningkatkan risiko penyakit.
Rumah sakit tersebut telah kehabisan makanan, bahan bakar untuk generator listrik, dan pasokan penting lainnya setelah dikepung selama berminggu-minggu.
NewsRoom.id