GAZA, (Foto)
Aktivis meluncurkan kampanye media elektronik dengan tagar Kelaparan Gaza Utara, #Northen_Gaza_Starving, untuk menyoroti kelaparan yang dialami penduduk Jalur Gaza utara akibat perang 126 hari Israel dan pengetatan blokade. di wilayah utara.
Aktivis, penulis, dan pendukung Israel menulis tweet di platform media sosial menggunakan tagar kampanye, menuntut diakhirinya kebijakan kelaparan yang diterapkan oleh otoritas pendudukan Israel terhadap orang-orang di Jalur Gaza utara yang terkepung.
Di platform X, Adham Abu Salmia menulis: “Pikiran kita hampir dilumpuhkan oleh pesan-pesan yang kita terima, lalu bagaimana dengan mereka yang menjalaninya?”
Dia melanjutkan, “Musuh teroris Zionis kini menjadikan seluruh Jalur Gaza mengalami tekanan kemanusiaan yang sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya. Gaza Utara kelaparan, Rafah dibom dan diancam, sekitar satu juta orang mengungsi, dan Deir al-Balah tidak lagi mampu menampung pengungsi lagi, dan tidak ada yang bisa dijadikan tempat berpaling kecuali Allah.”
Dia menambahkan, “Kegagalan militer Zionis dalam menghadapi perlawanan yang berani dikompensasi oleh meningkatnya tekanan terhadap warga sipil, membunuh dan membuat mereka kelaparan, oleh tentara teroris Nazi di tengah keheningan Arab dan Islam yang tidak dapat dipahami.”
Sementara itu, penulis Adham Al-Sharqawi mentweet: “Singkatnya, masalah di Gaza Utara: pendudukan mencegah truk yang membawa makanan memasuki Gaza Utara melalui penyeberangan yang mereka kendalikan, dan apa yang kami kirim dari selatan ke utara dibom. sebelum itu tiba! Ini adalah upaya untuk membuat puluhan ribu orang kelaparan dan membunuh mereka secara perlahan, dan inilah hasilnya.”
Dalam tweet lainnya, Al-Sharqawi menulis: “Jangan percaya bahwa tidak ada yang meninggal karena kelaparan. Di Gaza Utara, mereka benar-benar sekarat karena kelaparan.”
Para aktivis membagikan foto dan video yang memperlihatkan adegan kelaparan dan perebutan pangan di Jalur Gaza bagian utara dengan tagar kampanye.
Kantor Media Pemerintah (GMO) di Jalur Gaza mengkonfirmasi bahwa kelaparan meningkat di Gaza Utara, sehingga Amerika Serikat dan Israel bertanggung jawab penuh atas konsekuensi berbahaya yang ditimbulkannya.
Dalam pernyataannya pada hari Jumat, GMO menambahkan bahwa kelaparan meningkat di wilayah utara Gaza menyusul menipisnya jumlah tepung, beras, makanan dan pakan ternak yang biasa dikonsumsi penduduk Gaza Utara.
Lebih dari 400.000 warga Palestina di Gaza Utara hidup dalam kelaparan akibat pengepungan Israel, dan mereka terpaksa menggiling pakan ternak untuk dijadikan roti. Organisasi hak asasi manusia menekankan bahwa pendudukan menggunakan kelaparan sebagai senjata dalam perang berdarah dan sebagai bagian dari kejahatan genosida di Jalur Gaza.
NewsRoom.id