GAZA, (Foto)
Tentara pendudukan Israel telah mengepung Rumah Sakit Amal di Khan Yunis selama 21 hari pada hari Minggu sambil menyerbu berbagai bangsal.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan bahwa tentara Israel menyita kunci semua ambulans dan kendaraan administrasi dan mengunci kemudi mereka di rumah sakit segera setelah menggerebek rumah sakit untuk memblokir segala upaya untuk mengoperasikannya.
Sementara itu, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mengungkapkan keprihatinannya atas pemberitaan penggerebekan Israel di Rumah Sakit Amal.
Dia mendesak agar segera membebaskan seluruh tenaga medis dan administrasi serta pasien di rumah sakit.
PRSC mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa klaim Israel yang mengizinkan tabung oksigen masuk ke rumah sakit adalah salah.
Pernyataan tersebut menjelaskan, “Kenyataannya adalah bahwa militer Israel menolak masuknya silinder tersebut selama lebih dari seminggu meskipun terus berkoordinasi dengan organisasi internasional.” Dia menambahkan, langkah Israel menyebabkan kematian tiga pasien.
PRCS selanjutnya membantah klaim Israel yang mengizinkan masuknya peralatan medis ke dalam rumah sakit, dan menambahkan bahwa tentara Israel merusak peralatan medis selama penggerebekan mereka di rumah sakit pada hari Sabtu, selain memukuli dan mempermalukan personel medis dan administrasi.
Dikatakan bahwa tentara pendudukan Israel menangkap sembilan karyawan di rumah sakit tersebut selain empat warga yang terluka dan lima kerabat mereka.
Masyarakat mencatat bahwa tentara Israel memblokir masuknya pasokan bahan bakar, memperingatkan bahwa bahan bakar yang digunakan untuk mengoperasikan generator akan habis dalam dua hari.
NewsRoom.id