Astronot dalam Ekspedisi 71 akan mengeksplorasi respons neurologis, botani, dan fisiologis terhadap ruang angkasa, berkontribusi terhadap perjalanan ruang angkasa yang lebih aman dan sistem pendukung kehidupan yang berkelanjutan.
Studi tentang organoid neurologis, pertumbuhan tanaman, dan pergeseran cairan tubuh termasuk di antara penyelidikan ilmiah yang dilakukan NASA astronot Matthew Dominick, Michael Barratt, Jeanette Epps, dan Tracy C. Dyson akan membantu dengan dukungan di dalam pesawat Stasiun ruang angkasa Internasional sebagai bagian dari Ekspedisi 71. Barratt bergabung dengan sekelompok astronot yang berpartisipasi dalam serangkaian eksperimen, Complementary Integrated Protocol for Human Exploration Research atau CIPHER, yang membantu para ilmuwan mempelajari berapa lama waktu di luar angkasa mengubah tubuh manusia. Awaknya diluncurkan pada 3 Maret dan akan berlabuh di stasiun pada 5 Maret.
Berikut rincian beberapa pekerjaan yang dijadwalkan selama ekspedisi mendatang di laboratorium gayaberat mikro:
Pemodelan Peradangan Saraf
Para peneliti menciptakan organoid menggunakan iPSC (sel induk berpotensi majemuk yang diinduksi) yang diturunkan dari pasien dari pasien yang menderita penyakit Parkinson dan multiple sclerosis progresif primer. Investigasi organoid stasiun luar angkasa keenam yang didanai oleh National Stem Cell Foundation, termasuk HBOND untuk pertama kalinya Alzheimer iPSC dan menguji efek obat yang sedang dikembangkan untuk mengobati peradangan saraf.
Hasilnya dapat membantu meningkatkan diagnostik, memberikan wawasan mengenai dampak penuaan, mempercepat penemuan obat, dan mengidentifikasi target terapi untuk pasien yang menderita penyakit neurodegeneratif. Model organoid juga dapat memberikan cara untuk mengantisipasi dampak penerbangan luar angkasa terhadap otak dan mendukung pengembangan tindakan pencegahan.
Melindungi Tanaman Dari Stresor Penerbangan Luar Angkasa
Tumbuhan dapat berfungsi sebagai sumber makanan dan memberikan layanan pendukung kehidupan lainnya dalam misi jangka panjang ke Bulan dan Bulan Mars. Studi Respon Tumbuhan terhadap Stres Gayaberat Mikro dan Radiasi Ultraviolet Tinggi di Luar Angkasa (Tanaman UV-B) mengkaji bagaimana tekanan gayaberat mikro, radiasi UV, dan kombinasi keduanya memengaruhi tanaman pada tingkat molekuler, seluler, dan keseluruhan organisme. Hasilnya dapat meningkatkan pemahaman tentang pertumbuhan tanaman di luar angkasa dan mendukung peningkatan teknologi budidaya tanaman untuk misi masa depan.
Pergeseran Cairan Terbalik
Keadaan tanpa bobot menyebabkan cairan dalam tubuh bergerak menuju kepala, yang dapat menyebabkan perubahan struktur mata dan penglihatan yang dikenal dengan Spaceflight Associated Neuro-ocular Syndrome (SANS) dan masalah kesehatan lainnya. Mengurangi Perpindahan Cairan ke Kepala dengan Manset Paha Veno-konstriksi Selama Penerbangan Luar Angkasa (Manset Paha) mengkaji apakah manset tekanan paha dapat memberikan cara sederhana untuk melawan perpindahan cairan tubuh ini dan membantu melindungi astronot dari SANS dan masalah lain dalam misi masa depan ke Bulan. dan Mars. .
Manset paha juga dapat membantu mengatasi atau mencegah masalah bagi pasien di Bumi yang memiliki kondisi yang menyebabkan penumpukan cairan di kepala, seperti tirah baring dalam jangka waktu lama dan sakit.
Alga yang Dapat Dimakan yang Menakjubkan
Arthrospira-C (Art-C), investigasi dari ESA (Badan Antariksa Eropa) menganalisis bagaimana cyanobacterium Limnospira merespons kondisi penerbangan luar angkasa dan apakah hal tersebut menghasilkan kuantitas dan kualitas oksigen dan biomassa yang sama di luar angkasa seperti di Bumi. Mikroalga ini, juga dikenal sebagai Spirulina, dapat digunakan untuk menghilangkan karbon dioksida yang dihembuskan oleh astronot, yang dapat menjadi racun dalam pesawat ruang angkasa tertutup, dan untuk menghasilkan oksigen dan makanan segar sebagai bagian dari sistem pendukung kehidupan pada misi masa depan.
Prediksi yang tepat terhadap hasil oksigen dan biomassa sangat penting untuk merancang sistem pendukung kehidupan menggunakan bioproses. Spirulina juga terbukti memiliki sifat radioprotektif dan mengonsumsinya dapat membantu melindungi penjelajah luar angkasa dari radiasi kosmik, serta menjaga kesehatan jaringan pada pasien yang menjalani perawatan radiasi di Bumi.
NewsRoom.id