Para peneliti yang berupaya memahami bagaimana kehidupan bisa muncul dari sup primordial bumi telah menemukan perilaku menarik dari asam ribonukleat (RNA), yang menurut mereka mungkin telah memberi jalan bagi kehidupan berbasis RNA.
penelitian tim, diterbitkan minggu ini dalam Prosiding National Academy of Sciences, menjelaskan ribozim yang dapat menciptakan lingkungan di mana RNA mereplikasi dirinya sendiri dengan lebih akurat. Upaya lain untuk mereplikasi RNA sendiri telah menghasilkan versi baru dengan terlalu banyak kesalahan sehingga tidak dapat berfungsi.
“Kita sedang mengejar awal mula evolusi,” kata Gerald Joyce, salah satu penulis makalah dan presiden Salk Institute, dalam siaran persnya. “Dengan mengungkap kemampuan baru RNA ini, kami mengungkap potensi asal usul kehidupan itu sendiri, dan bagaimana molekul sederhana dapat membuka jalan bagi kompleksitas dan keragaman kehidupan yang kita lihat saat ini.”
Itu Hipotesis Dunia RNA adalah ide itu RNA bisa saja menggerakkan biologi bumi tanpa DNA atau protein. Hipotesis tersebut didasarkan pada ribozim, molekul RNA yang menjalankan fungsi enzim, yaitu protein yang mengkatalisis dan mempercepat reaksi kimia.
Dalam percobaan laboratorium mereka, para peneliti mengembangkan ribozim RNA polimerase spesifik yang mampu menghasilkan untaian RNA dengan akurasi lebih besar daripada upaya sebelumnya. Upaya sebelumnya menghasilkan ribozim yang mampu menghasilkan versi baru dari dirinya sendiri, namun pada akhirnya begitu banyak kesalahan yang ditambahkan ke string sehingga ribozim kehilangan fungsinya.
Ribozim yang digunakan oleh tim adalah “palu”, sejenis yang memecah molekul RNA lainnya. Varian baru ribozim hiu martil yang dihasilkan dalam proses tersebut lebih mudah ditiru dibandingkan hiu martil asli yang digunakan tim. Kepala martil dari polimerase dengan ketelitian lebih tinggi (digambarkan di sebelah kanan dalam video di atas) mempertahankan fungsinya dan menghasilkan rangkaian baru, sedangkan kepala martil yang dihasilkan oleh polimerase dengan ketelitian lebih rendah kehilangan fungsinya (digambarkan sebagai titik putih pada plot di atas).
“Studi ini menunjukkan bahwa asal usul evolusi mungkin terjadi sangat awal dan sangat sederhana,” kata Nikolaos Papastavrou, peneliti di Salk Institute dan penulis utama studi tersebut, dalam rilisnya. “Sesuatu pada tingkat molekul individual bisa saja menopang evolusi Darwin, dan mungkin saja hal ini merupakan percikan yang memungkinkan kehidupan menjadi lebih kompleks, dari molekul, sel, hingga organisme multiseluler.”
Tim tersebut belum menghasilkan RNA polimerase yang dapat mereplikasi dirinya sendiri; yaitu ribozim yang proses replikasinya berlangsung secara mandiri. Menurut para peneliti, operasi RNA otonom seperti itu bisa terjadi pada dekade mendatang.
Lagi: Blok Bangunan RNA Terlihat di Pusat Bima Sakti
NewsRoom.id