GAZA, (Foto)
Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada hari Selasa memperingatkan bahwa dalam situasi saat ini, kematian akibat kekurangan gizi di Gaza akan “meroket.”
“Kita menyaksikan kematian yang sudah lama kita takuti,” kata juru bicara PBB James Elder pada konferensi pers PBB di Jenewa. “Kita melihat kematian akibat penyakit ini (malnutrisi) dan kita akan melihat angka kematian tersebut terus meroket.”
Mengingat pernyataan Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Adele Khodr tentang malnutrisi di Jalur Gaza utara dan selatan di Rafah, Elder mengatakan situasinya “semakin buruk,” dan memperingatkan: “Kita akan melihat ledakan kematian anak-anak dan anak-anak. hal ini akan segera terjadi jika krisis gizi yang semakin meningkat tidak teratasi.”
Mengenai mendesaknya bantuan ke Jalur Gaza, ia mengatakan: “Tingkat malnutrisi (anak-anak) balita di wilayah utara tiga kali lebih tinggi dibandingkan di Rafah.”
“Jadi, ada beberapa bukti bahwa ketika bantuan masuk, hal itu membawa perbedaan dalam menyelamatkan nyawa,” tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, kantor media Gaza mengatakan jumlah anak-anak yang meninggal karena kelaparan di bagian utara Jalur Gaza dan Kota Gaza, di mana bantuan kemanusiaan tidak dapat disalurkan karena hambatan Israel, meningkat menjadi 15 anak, dan 700.000 warga Palestina menghadapi ancaman kemanusiaan. ancaman kelaparan. ancaman kelaparan yang parah.
NewsRoom.id