NewsRoom.id – Libur Idul Fitri identik dengan pembagian Tunjangan Hari Raya (THR).
Belakangan ini, aksi pemberian THR kepada artis dan pengusaha ramai disorot sehingga menuai banjir hinaan dari warganet.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Penyanyi dandut Ayi Ting Ting dikritik karena memberikan THR dengan nominal Rp 20 ribu.
Begitu pula pengusaha Jusuf Hamka yang dikecam otoritas jalan tol usai membagikan THR dengan nominal Rp 10 ribu.
Netizen mengumpat karena kaget dengan nominal THR yang diberikan Jusuf Hamka dan Ayu Ting Ting.
Nominal THR Rp 10-20 ribu dinilai sangat kecil, dinilai tidak sepadan dengan kekayaan keduanya.
Ayu Ting Ting dihujat usai memberikan Rp. 20 ribu THR
Ayu Ting Ting belakangan menjadi sorotan.
Kali ini bukan soal rencana pernikahan tapi soal pembagian THR.
Pelantun lagu “Alamat Palsu” itu dikecam usai membagikan THR Rp 20 ribu kepada anak-anak di lingkungannya.
Banyak pihak yang menyebut THR yang diberikan Ayu terlalu kecil nominalnya.
Hingga video Ayu Ting Ting membagikan THR mendadak viral di media sosial.
Tetangga Pakai Tubuh, Sosok Ayu Ting Ting Terungkap
Tak senang artisnya dikritik, perempuan pemilik akun TikTok bernama Humairoh Aziz itu menanggapi banyaknya kritik Ayu Ting Ting yang tercatat memberikan THR Rp 20 ribu kepada anak-anak di lingkungannya.
Humairoh mengaku bertetangga dan rumahnya sangat dekat dengan kediaman Ayu.
Humairoh pun membela Ayu Ting Ting yang santer dikritik karena hanya memberikan THR sebesar Rp 20 ribu.
Menurutnya, Ayu tak hanya memberi Rp. 20 ribu.
“Rumahku dekat sekali dengan Ayu Ting Ting, aku juga bisa jalan kaki ke sana.
“Yah, setahuku Kak Ayu tidak hanya membaginya dengan dua puluh ribu saja,” kata Humairoh.
Katanya Rp. Uang 20 ribu itu hanya dibagikan kepada anak kecil di rumah Ayu.
Menurutnya, hal tersebut tidak bisa dikatakan kecil karena Ayu membagikannya kepada anak-anak di desa tersebut, yang jumlahnya tentu tidak sedikit.
“Jadi apa yang kamu maksud? Hanya karena dia seorang seniman, tidakkah kamu ingin memberinya dua puluh ribu ke seluruh desa? Apakah begitu? Berapa banyak yang kamu berikan padanya? Seratus ribu, apakah itu maksudmu?”
Coba dua puluh ribu desa, bagaimana jika desa itu berpenduduk 1000 orang? Bayangkan saja,” lanjutnya.
Humairoh juga mengatakan, di luar kamera, Ayu Ting Ting telah memberikan banyak hal kepada orang-orang di sekitarnya.
“Kak Ayu sudah banyak berkorban kepada masyarakat, khususnya para pekerjanya, terutama kepada saudara-saudaranya,” bela Humairoh.
Ayu Ting Ting Suka Berbagi, Tetangga Ingatkan Netizen Jangan Julid
Lebih lanjut Humairoh mengatakan Ayu Ting Ting dikenal sebagai sosok yang baik dalam rumah tangganya.
Para tetangga mengenal Ayu sebagai artis yang tidak sombong dan suka berbagi.
“Dia memberi orang-orang dari seluruh desa, untuk membuka rumah membuka rumahnya.
Dan Ayu sudah terkenal di kalangan itu, dia baik sekali, tidak ada kesombongan.
Terakhir, Humairoh meminta warganet tidak cemberut dan tetap berprasangka buruk terhadap kebaikan orang lain.
Itu sebabnya hatimu diatur agar kamu selalu bisa berpikir baik terhadap orang lain. Fokus saja pada kebaikan diri sendiri, jangan urus orang lain, tutupnya.
Bos Tol Jusuf Hamka Beri THR Tapi Banjir Hinaan, Kenapa?
Senada dengan Ayu Ting Ting, pengusaha Jusuf Hamka yang dikenal sebagai Master Jalan Tol pun kebanjiran hinaan.
Pasalnya, video pembagian THR tersebut viral dan diunggah ke akun Instagram @lambegosiip.
Dalam video tersebut, Jusuf Hamka terlihat disambut oleh seorang perempuan.
Pak Harun, apa kabar? “Ini Tahun Baru Imlek, kenapa kamu tidak pergi ke luar negeri?” ucap seorang wanita di balik ponsel yang merekam video tersebut, seperti dikutip, Minggu (14/4/2024).
Jusuf Hamka pun mengaku tak berlibur ke luar negeri dan memilih membagikan THR kepada warga.
“Tidak perlu ke luar negeri, bagikan rejeki. Kadiye hayu ran (kemari dan lari), kata Jusuf Hamka.
Sejumlah masyarakat terlihat antusias mengantri untuk mendapatkan uang dari Jusuf Hamka.
Sayangnya banyak netizen yang mencibir karena kaget dengan nominal THR yang diberikan Jusuf Hamka yang dinilai sangat kecil yakni Rp 10 ribu.
“Untuk Imlek tidak perlu ke luar negeri untuk bertemu sanak saudara di sini. “Tahun Baru Imlek harus dirayakan dengan kesederhanaan berbagi,” kata Jusuf Hamka.
Bahkan ada seorang ibu yang menggendong anaknya hingga dua kali meminta uang, namun Jusuf Hamka menolak.
Unggahan video tersebut langsung menuai cibiran dari warganet.
Sosok Jusuf Hamka
Pengusaha jalan tol Jusuf Hamka pernah viral karena menagih utang pemerintah senilai Rp 800 miliar yang ada pada tahun 1998 dan belum dibayarkan ke perusahaannya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).
Menurut Jusuf Hamka, utang tersebut bukan berasal dari proyek infrastruktur milik CMNP, melainkan tabungan milik salah satu bank yakni Makmur (Bank Yama) yang bermula saat krisis keuangan di Tanah Air terjadi.
Berikut sosok Jusuf Hamka yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Dikenal dengan nama Babah Alun
Jusuf Hamka atau akrab disapa Babah Alun lahir di Jakarta pada 5 Desember 1957. Semasa menjadi pengusaha, pria berusia 65 tahun ini juga dikenal sebagai motivator dan politikus Partai Golongan Karya.
Jusuf Hamka adalah bos PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).
Perusahaan berperan dalam pembangunan tol Cawang-Tanjung Priok.
Selain itu, ia juga merupakan pengelola jalan tol di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Jusuf Hamka sering disebut sebagai pengusaha jalan tol.
Selain CMNP, beliau juga menduduki posisi penting di beberapa perusahaan ternama.
Misalnya menjadi komisaris utama PT Mandara Permai, Komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, dan lain-lain.
2. Bekerja di Toko Kayu
Sebelum menjadi pengusaha, Jusuf Hamka hanyalah seorang penjual es mambo di depan Masjid Istiqlal.
Saat berjualan, ia kerap mendapat sedekah dari sisa uang pembelian es mambo dari pembeli yang sebagian besar adalah jemaah masjid.
“Saya jual es mambo, omzet teman saya misalnya Rp 100 ribu, saya bawa pulang Rp 130 ribu.”
“Karena apa? Masyarakat 'memanfaatkan', mereka bersedekah, mereka memberi sumbangan ke saya. Begitulah,” kata Jusuf kepada TribunJakarta.com, April 2021.
Pada tahun 1974, Jusuf Hamka juga bekerja di usaha perkayuan di Samarinda.
Dia juga tinggal dan tidur di atas rakit. Ketika dia tidak punya uang, dia memancing di dekat jamban.
“Kalau tidak punya uang, saya potong sabunnya dan kasih pancing. Saya melemparkan pancing ke dekat jamban. Aku langsung memakannya, namanya ikan jamban.”
“Tapi ya, kami lapar, kami makan. Itulah hidup. Tidur di atas bantal dengan tas travel saya, lalu gunakan kelambu. “Jadi begini, harus ada kerja keras,” ujarnya.
Dalam akun Instagramnya, @jusufhamka juga menceritakan bahwa pada tahun 1986-1989 ia bekerja sebagai sopir traktor pembuat jalan di Desa Bukuan, Kecamatan Palaran, di tepian Sungai Mahakam.
Pemilik nama Alun Yusuf ini mendapat gaji Rp750 ribu per bulan.
Namun berkat kehendak dan gerak Allah SWT Kunfayakun, kini pembangun jalan tersebut telah dipercaya pemerintah sebagai pengelola jalan tol di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, alhamdulillah atas rezeki anak yang sholeh. ,” tulisnya dalam postingan, Minggu (4/4/2021).
3. Menjual Beras Kuning kepada Dhuafa dan Fakir Miskin
Jusuf Hamka juga dikenal sebagai pionir program Warung Nasi Kuning untuk kaum Dhuafa dan Dhuafa.
Program sosial ini digagasnya sekitar Februari 2018. Saat itu, hanya dengan membayar Rp3.000, masyarakat sudah bisa menikmati paket nasi kuning dan lauk pauk disertai buah-buahan dan air minum.
Alasan Jusuf Hamka memilih menu nasi kuning karena pernah menemani ibunya berjualan nasi kuning.
“Saya ingat menemani ibu saya berjualan nasi kuning seharga Rp 3.000 di Samarinda. “Untuk menghormati dan mengenang almarhum, saya buatkan nasi kuning,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Jusuf membuka gerai pertamanya di halaman kantor PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.
Toko buka setiap hari kerja saat jam makan siang. Pengunjung bisa makan sepuasnya hingga kenyang.
4. Ikut serta dalam Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin
Pada Pilpres 2019, Jusuf Hamka menjadi bagian dari tim kampanye Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Ia tergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) dan menjadi Bendahara.
Namun jabatan tersebut tidak bertahan lama karena ia ditarik mendampingi Agus Gumiwang Kartasasmita yang dilantik menjadi Menteri Sosial pada Agustus 2018.
Dikutip dari Kompas.com, Jusuf Hamka juga dilantik sebagai staf khusus. Menurut dia, hal itu terjadi dua minggu setelah pengangkatannya sebagai bendahara di TKN.
Dalam posisinya sebagai staf khusus saat itu, Jusuf fokus mengembangkan program Warung Nasi Kuning untuk Dhuafa dan Dhuafa di seluruh Indonesia.
5. Meminta pemerintah membayar utangnya
Kini, Jusuf Hamka menagih utang ke pemerintah sebesar Rp 800 miliar. Pria yang kerap disapa Abah Alun ini mengatakan, utang pemerintah bermula pada masa krisis keuangan tahun 1997 hingga 1998.
Saat itu, kondisi perbankan mengalami kesulitan likuiditas bahkan bangkrut. Krisis finansial yang melanda Indonesia saat itu menyebabkan berbagai bank bangkrut akibat likuiditas yang stagnan.
Pemerintah juga meluncurkan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) untuk membantu pembayaran kepada deposan.
Dari situ ada bantuan likuiditas yang dikenal dengan BLBI, yaitu bantuan bagi bank untuk dapat membayar deposan.
CMNP, perusahaan milik Jusuf Hamka, memiliki simpanan di Bank Yakin Makmur (Bank Yama). Namun mereka tidak mendapat ganti rugi karena dianggap terafiliasi dengan Bank Yama.
“Pemerintah menganggap kami terafiliasi karena Bank Yama disebut-sebut milik Mba Tutut, sedangkan Citra Marga adalah perusahaan TBK,” jelasnya.
Pada tahun 2012, Jusuf Hamka menggugat pemerintah ke pengadilan. Hal ini tak lain untuk mendapatkan kompensasi atas simpanan yang belum dibayarkan.
Alhasil, CMNP memenangkan gugatan tersebut dan pemerintah harus membayar kewajibannya kepada perusahaan beserta bunganya.
Namun hingga tahun 2015 pemerintah belum juga membayarkannya. Jusuf Hamka mengungkapkan utang pemerintah membengkak dengan bunga hingga Rp 400 miliar.
Karena saat itu pengadilan memerintahkan dan membayar bunganya, akhirnya mencapai Rp400 miliar hingga 2015, ujarnya.
Jusuf Hamka pun mengaku sudah delapan tahun berupaya menagih utang ke Kementerian Keuangan. Namun hasilnya nihil
NewsRoom.id