NewsRoom.id – Iran mulai bersiap menyadari ancaman melancarkan serangan terhadap Israel.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Salah satunya deretan rudal Iran yang bergerak menuju Suriah yang merupakan salah satu negara sekutu Iran dan letaknya bersebelahan dengan Israel.
Deretan rudal Iran berbagai jenis terlihat bergerak dalam konvoi yang sangat panjang menuju Suriah setelah pimpinan tertinggi dan Presiden Iran menyatakan akan membalas serangan yang dilakukan Israel pada Senin 1 April 2023.
Dalam serangan Israel di Dasmaskus, Suriah, tempat kedutaan besar Iran berada, pejabat tinggi Iran terbunuh.
Pernyataan Iran tersebut mendapat tanggapan dari berbagai pihak, baik Amerika maupun Arab Saudi, termasuk Hamas.
Arab Saudi mengatakan bahwa pemerintahnya saat ini menangguhkan hubungan diplomatik dengan Israel menyusul rencana serangan Iran.
Sementara itu, Amerika yang memiliki pangkalan militer di Israel telah mengirimkan pesan kepada Iran untuk tidak menargetkan lokasi tersebut jika melakukan serangan.
Pesan yang disampaikan Hamas melalui Abu Ubaidah menyatakan pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Iran selama ini.
Dengan rencana penyerangan Iran, Hamas akan memberikan dukungan penuhnya.
Netanyahu Menantang Iran
Ancaman rencana penyerangan yang akan dilakukan Iran rupanya tidak mematahkan semangat Benjamin Netanyahu yang merupakan Perdana Menteri Israel.
Bahkan Netanyahu menantang Iran dan mengatakan bahwa partainya akan mempersiapkan 'neraka bagi Iran'.
Tak hanya itu, Netanyahu juga sesumbar bahwa siapapun yang menyakiti kita atau berencana menyakiti kita, negaranyalah yang akan rugi.
“Selama bertahun-tahun, Iran telah memerangi kita baik secara langsung maupun melalui proksinya. “Oleh karena itu, Israel bertindak melawan Iran dan proksinya, baik secara defensif maupun ofensif,” kata Netanyahu.
“Kami akan tahu bagaimana membela diri dan akan bertindak berdasarkan prinsip sederhana, siapa pun yang menyakiti atau berencana menyakiti kami, kami akan menyakiti mereka,” ujarnya.
Serangan yang akan dilakukan Iran diperkirakan akan dilakukan pada Jumat 5 April 2024.
Menurut Amos Yadlin, mantan kepala intelijen Israel, ada kemungkinan Iran memilih hari Jumat, yang merupakan hari terakhir bulan suci Ramadhan dan Hari Quds (Yerusalem) Iran, untuk menanggapi serangan Damaskus.
Serangan yang akan dilakukan Iran bisa saja dilakukan secara tidak langsung atau melalui proxy-nya.
Hal ini tak lepas dari beberapa pejabat Iran yang keberatan dengan rencana penyerangan langsung ke Israel. ()
NewsRoom.id