Buang-buang Waktu Saja di PTUN, PDIP Harus Akui Kalah

- Redaksi

Rabu, 24 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id -Gugatan pembatalan Pilpres 2024 ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) telah diterima dan akan segera disidangkan. Hal ini membuat Tim Hukum DPP PDIP meminta KPU menunda penetapan pemenang Pilpres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 2024.

Direktur Kajian Politik dan Kebijakan Publik (P3S) Jerry Massie menilai upaya PDIP semakin aneh dalam konteks demokrasi di Indonesia saat ini.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Saya kira pernyataan Sekjen Hasto ini membuatnya semakin buta terhadap demokrasi dan kehilangan akal sehatnya. Semakin hari manusia ini semakin ngawur,” kata Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (24/4). .

“Saya kira keputusan akhir ada di MK (Mahkamah Konstitusi). Atau mungkin Hasto akan membawa kasus ini ke PBB. (PBB). Saya kira pemilu dan gugatan sudah selesai sehingga tidak perlu lagi ke PTUN. “Tidak ada korelasi antara Pilpres dan PTUN,” imbuhnya.

Menurutnya, PDIP ke depan akan tetap berada di jajaran oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Memang benar PDIP tidak ingin Prabowo menjadi presiden sampai Megawati mengambil amicus curiae. Saya kira akan diterima oleh 8 hakim untuk membatalkan kemenangan Prabowo-Gibran dan menyelenggarakan pemilu kembali, kata Jerry.

Ia meminta PDIP mengakui kemenangan Prabowo-Gibran demi proses demokrasi yang baik.

“PDIP baru mengakui kekalahannya. Dalam suatu perlombaan ada yang kalah dan ada yang menang. “Ke mana pun pergi, Ganjar tetap kalah,” tegasnya.

PDIP semakin tidak jelas apakah Mahkamah Konstitusi bukan lembaga tertinggi terkait sengketa pemilu presiden. Bagi PTUN, membatalkan kemenangan Prabowo hanya membuang-buang waktu dan uang. PDIP alanya kalah tapi terus menyalahkan, pungkas Jerry. .

NewsRoom.id

Berita Terkait

Trik Seluler Ini Membantu Penyebaran Kanker, Tapi Juga Dapat Menghentikannya
Bertahan 5 Hari Terjebak Banjir, Dua Dosen USK Berhasil Evakuasi dari Langsa–Aceh Tamiang
Ajukan Gugatan ke KIP, Bonatua Silalahi Pertanyakan Penyetaraan Ijazah Gibran
Perlahan Bergerak ke Selatan: Mengapa Para Ilmuwan Menganggap Penyebaran Jamur Ini “Mengerikan”
Vegan vs. Mediterania: Studi Baru Menyatakan Pemenang Kejutan untuk Menurunkan Berat Badan
Media Internasional Ungkap Pengakuan Pemain Timnas Korea Terkait Perilaku Buruk STY Sebagai Pelatih
Patch Jantung Baru Menunjukkan Kekuatan Penyembuhan Luar Biasa Setelah Serangan Jantung
Lembah Indus Saingi Mesir Kuno, Lalu Hilang: Studi Baru Tunjukkan Mengapa Lembah Indus Runtuh

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 20:42 WIB

Trik Seluler Ini Membantu Penyebaran Kanker, Tapi Juga Dapat Menghentikannya

Senin, 1 Desember 2025 - 20:11 WIB

Bertahan 5 Hari Terjebak Banjir, Dua Dosen USK Berhasil Evakuasi dari Langsa–Aceh Tamiang

Senin, 1 Desember 2025 - 19:40 WIB

Ajukan Gugatan ke KIP, Bonatua Silalahi Pertanyakan Penyetaraan Ijazah Gibran

Senin, 1 Desember 2025 - 18:07 WIB

Perlahan Bergerak ke Selatan: Mengapa Para Ilmuwan Menganggap Penyebaran Jamur Ini “Mengerikan”

Senin, 1 Desember 2025 - 17:05 WIB

Vegan vs. Mediterania: Studi Baru Menyatakan Pemenang Kejutan untuk Menurunkan Berat Badan

Senin, 1 Desember 2025 - 13:58 WIB

Patch Jantung Baru Menunjukkan Kekuatan Penyembuhan Luar Biasa Setelah Serangan Jantung

Senin, 1 Desember 2025 - 13:27 WIB

Lembah Indus Saingi Mesir Kuno, Lalu Hilang: Studi Baru Tunjukkan Mengapa Lembah Indus Runtuh

Senin, 1 Desember 2025 - 12:56 WIB

Kepala BNPB Menangis Melihat Langsung Dampak Bencana Sumut, Minta Maaf Karena Sebut Hanya Mengerikan di Medsos

Berita Terbaru