NewsRoom.id – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pun menanggapi soal penetapan tersangka Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor.
Diketahui, Gus Muhdlor merupakan kader PKB yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 25 Januari 2024.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ia diduga melakukan tindak pidana korupsi yakni pemotongan dan penerimaan uang di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo.
Selaku Ketua Umum PKB, Cak Imin mengatakan Gus Muhdlor sudah tak lagi menjadi bagian dari partai berlambang bola dunia itu.
Sejak itu, Gus Muhdlor dipecat dari PKB.
Saat itu dia sudah (dipecat), kata Cak Imin di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2024).
Cak Imin mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa Gus Muhdlor.
Ia berharap acara ini juga menjadi pembelajaran bagi seluruh kepala daerah.
“Kami ikut merasakan kesedihannya dan ini menjadi pembelajaran bagi seluruh bupati dimana pun berada,” kata Cak Imin.
Juru Bicara Penindakan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ali Fikri membenarkan penetapan tersangka yang dilakukan Gus Muhdlor.
KPK, kata Ali Fikri, juga melarang Mudhlor bepergian ke luar negeri.
Berdasarkan penelusuran media, kami memastikan benar yang bersangkutan menjabat Bupati di Kabupaten Sidoarjo periode 2021 hingga saat ini, kata Ali Fikri saat dihubungi, Selasa (16/4/2024).
Penetapan tersangka ini, lanjut Ali Fikri, berdasarkan analisis keterangan saksi, tersangka, dan bukti-bukti yang diperoleh penyidik.
Hasilnya, penyidik mengungkap peran dan keterlibatan pihak-pihak yang diduga ikut serta dalam tindak pidana korupsi di lingkungan BPPD Sidoarjo.
Komisi Pemberantasan Korupsi kemudian melakukan presentasi dan menyetujui agar Gus Muhdlor bertanggung jawab secara hukum.
Diduga menikmati aliran uang, kata Ali Fikri.
DeklarasikanPrabowo
Dari penangkapan 11 orang, termasuk Gus Muhdlor dan kerabatnya, KPK hanya menetapkan satu orang sebagai tersangka.
Orang tersebut adalah Bendahara sekaligus Kepala Bagian Umum Badan Pengelola Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, Siska Wati.
Tak lama setelah peristiwa penangkapan tersebut, Gus Muhdlor kembali muncul dalam agenda Pilpres 2024.
Ia bahkan memimpin deklarasi mendukung calon presiden dan wakil presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pada 1 Februari 2024.
Profil Gus Muhdlor
Gus Muhdlor lahir di Sidoarjo, Jawa Timur pada 11 Februari 1991.
Ia merupakan anak keenam dari tokoh besar NU KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali.
Gus Muhdlor masuk dalam jajaran pemimpin muda di Indonesia saat menjadi bupati di negaranya pada periode 2021-2024.
Pasalnya, saat menjabat bupati, Gus Muhdlor masih berusia 29 tahun.
Gus Muhdlor resmi dilantik menjadi Bupati Sidoarjo pada 22 Januari 2021 bersama wakilnya Subandi karena berhasil memperoleh 387.766 suara atau 39,01 persen dari total suara sah pada Pilkada 2020.
Selain sebagai akademisi pendidikan Sidoarjo, Gus Muhdlor juga dipercaya menjadi Direktur Pendidikan Yayasan Progresif Bumi Shalawat periode 2012 – sekarang.
Bahkan, ia menjabat Sekretaris GP Anshor Sidoarjo sejak 2015 – sekarang.
Sebagai seorang intelektual, Gus Muhdlor menggagas pengembangan pendidikan pesantren untuk juga memperdalam aspek intelektualnya.
Inisiatif ini berhasil memajukan Sekolah Progresif Bumi Shalawat di kancah nasional dan internasional.
Gus Muhdlor pun bertekad memajukan pendidikan NU yang seimbang dalam aspek spiritual dan intelektual
NewsRoom.id