Demonstrasi massal di Turki untuk mendukung Gaza dan protes di kampus-kampus AS

- Redaksi

Selasa, 30 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ISTANBUL, (Foto)

Ribuan warga Turki turun ke jalan pada hari Minggu di kota Istanbul dan Ankara, sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan sebagai protes terhadap perang genosida Israel di Jalur Gaza.

Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya agresi yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza, dan menyatakan solidaritas terhadap protes mahasiswa pro-Palestina yang melanda kampus-kampus di seluruh Amerika.

Di Istanbul, protes besar diselenggarakan di Uskudar di kota Asia, oleh Yayasan Bantuan Kemanusiaan Turki (IHH) dan Federasi Armada Kebebasan Internasional.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang mengecam kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan mendukung perlawanan. Mereka meneriakkan “Hidup intifada global,” “Hidup perlawanan Palestina,” “Kriminal Israel, tinggalkan Palestina,” dan “Hidup persaudaraan global.”

Para peserta, termasuk aktivis asing yang tergabung dalam Freedom Flotilla, mengibarkan bendera Palestina, dan banyak yang mengenakan keffiyeh. Mereka juga mengibarkan spanduk bertuliskan slogan “Gencatan Senjata Sekarang!” dan “Buka penyeberangan Rafah.”

Di ibu kota, Ankara, anggota Persatuan Pemuda Turki mengorganisir protes di depan kedutaan AS untuk menyatakan dukungan mereka terhadap protes mahasiswa pro-Palestina, yang menyerbu puluhan universitas Amerika untuk menuntut diakhirinya dukungan dan pemotongan investasi dengan Israel.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan untuk mendukung rakyat Palestina dan menentang dukungan AS yang terus berlanjut terhadap Israel sehubungan dengan kejahatan yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza. Mereka juga melakukan pose representatif dengan tangan terikat mengingat meluasnya penangkapan mahasiswa pro-Palestina di AS.

Selama 206 hari berturut-turut, tentara pendudukan Israel telah melakukan pembantaian sebagai bagian dari perang genosida terhadap masyarakat Jalur Gaza, menargetkan rumah-rumah yang dihuni serta tim medis dan jurnalistik, menyebabkan kehancuran besar-besaran, pembunuhan dan melukai ribuan warga sipil. .



NewsRoom.id

Berita Terkait

“Kami sudah memeriksa, tidak ada”
Harta Kekayaan Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumbar yang Alihkan Uang Penerimaan 3 Anak ke Korban Banjir
Setelah Puluhan Tahun Misteri, Para Ilmuwan Mengungkap Teori Besar Tentang Partikel Aneh
RidgeAlloy: Material Baru yang Mengubah Scrap Menjadi Komponen Berkinerja Tinggi
DPR menyebut serangan terhadap media sosial adalah ulah para buzzer yang terorganisir
Remaja Mengalahkan Leukemia Mematikan Dengan Terapi Sel yang Diedit Gen yang Menyelamatkan Jiwa
Pembukaan Kembali Sekolah Akibat COVID Dengan Cepat Mengurangi Kecemasan, Depresi, dan ADHD pada Anak-anak
Viral Pencabulan Santri di Ponpes Bangkalan, Diduga 30 Orang Jadi Korban Nafsu Guru Ponpes

Berita Terkait

Selasa, 9 Desember 2025 - 11:15 WIB

“Kami sudah memeriksa, tidak ada”

Selasa, 9 Desember 2025 - 10:44 WIB

Harta Kekayaan Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumbar yang Alihkan Uang Penerimaan 3 Anak ke Korban Banjir

Selasa, 9 Desember 2025 - 08:40 WIB

Setelah Puluhan Tahun Misteri, Para Ilmuwan Mengungkap Teori Besar Tentang Partikel Aneh

Selasa, 9 Desember 2025 - 08:09 WIB

RidgeAlloy: Material Baru yang Mengubah Scrap Menjadi Komponen Berkinerja Tinggi

Selasa, 9 Desember 2025 - 07:07 WIB

DPR menyebut serangan terhadap media sosial adalah ulah para buzzer yang terorganisir

Selasa, 9 Desember 2025 - 04:32 WIB

Pembukaan Kembali Sekolah Akibat COVID Dengan Cepat Mengurangi Kecemasan, Depresi, dan ADHD pada Anak-anak

Selasa, 9 Desember 2025 - 03:30 WIB

Viral Pencabulan Santri di Ponpes Bangkalan, Diduga 30 Orang Jadi Korban Nafsu Guru Ponpes

Selasa, 9 Desember 2025 - 01:25 WIB

Cuaca yang Lebih Panas Mengganggu Tonggak Pembelajaran Awal

Berita Terbaru

Headline

“Kami sudah memeriksa, tidak ada”

Selasa, 9 Des 2025 - 11:15 WIB