NewsRoom.id – Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin pingsan usai memberikan pidato saat aksi kawal sidang putusan perselisihan Pilpres 2024 yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (22/4) sore.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Aksi digelar di Patung Kuda, karena aparat menutup Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat yang merupakan markas MK.
Jatuhnya Din terjadi sesaat sebelum ia memimpin salat Dzuhur berjamaah di lokasi aksi. Doa diadakan di sekitar jalan di kawasan Patung Kuda.
Din sempat berada di posisi imam memimpin salat beberapa saat sebelum ia menyampaikan pidato di hadapan ribuan jamaah yang hadir. Namun, dia tiba-tiba pingsan.
Salat berjamaah akhirnya dipimpin oleh menantu mantan Imam Besar FPI Rizieq Shihab, Muhammad bin Husein Alatas. Din mundur bersama keluarga di baris pertama.
Ia bahkan menunaikan salat berjamaah hanya dengan duduk.
Salat Jumat digelar sekitar pukul 12.30 WIB dan dihadiri ratusan pengunjuk rasa, baik pria, wanita, dan anak-anak.
Salat berjamaah digelar di bahu jalan hingga tumpah ke jalan sekitar kawasan Patung Kuda.
Sebelum salat, Din berpidato sekitar 15 menit di bawah terik matahari. Ia pun menolak diberikan payung oleh panitia aksi.
Saya masih kuat. Saya tidak kalah dengan anak muda,” kata Din.
Dalam sambutannya, Din pesimistis Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengabulkan dua gugatan terkait sengketa Pilpres tersebut.
Din dan organisasinya mengaku akan terus memantau dugaan kecurangan pemilu dan pemilu presiden. Ia meyakini, keputusan Mahkamah Konstitusi bukanlah akhir dunia dan mengakhiri segalanya terkait proses pemilu yang jujur dan adil.
Aksi demonstrasi tersebut digelar untuk mengawal pembacaan putusan sengketa pemilu presiden di gedung Mahkamah Konstitusi yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi aksi. Hingga berita ini ditulis, persidangan masih berlangsung.
NewsRoom.id