Independensi Mahkamah Konstitusi sepertinya diredam oleh Megawati

- Redaksi

Kamis, 11 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id -Keengganan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dinilai terlambat dan terkesan ingin menegaskan independensi Mahkamah Konstitusi (MK).

Hal itu disampaikan Direktur Pusat Kajian Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, menanggapi tulisan Megawati yang dimuat di Harian Kompas pada Senin (8/4) berjudul “Statemanship Hakim Mahkamah Konstitusi”.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Menurut Saiful, tulisan Megawati sulit lepas dari unsur politik yang melatarbelakanginya, karena tak lain karena posisinya sebagai ketua partai politik pengusung calon Presiden yang dinyatakan kalah dan sedang dalam proses pencalonan. . sengketa di Mahkamah Konstitusi.

Kekhawatiran Megawati bisa dikatakan terlambat, apalagi instrumen hukum sebelumnya tidak dijalankan, seperti keberatan dengan pencalonan Prabowo-Gibran dan misalnya tidak mengajukan gugatan ke Bawaslu, kata Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis. (11/4).

Bahkan, kata Saiful, PDIP juga sangat terlambat karena baru mengajukan gugatan ke PTUN.

“Jika tulisan Megawati itu dilakukan sebelum atau pada masa pencalonan Prabowo-Gibran, maka masyarakat akan tetap memahaminya, namun jika perselisihan tersebut saat ini sedang diproses di Mahkamah Konstitusi, sulit untuk membedakan antara kepentingan partai politik dan kepentingan partai politik. partai politik, bangsa,” jelas Saiful.

Menurut akademisi Universitas Sahid Jakarta itu, tulisan Megawati seharusnya sangat bermakna jika ditulis oleh para ahli atau akademisi berkaliber tinggi, bahkan tokoh masyarakat yang didengar masyarakat.

Megawati menegaskan, masyarakat menilai kondisi berdasarkan kepentingan yang melatarbelakanginya, kata Saiful.

Saiful menilai tulisan Megawati juga tidak sesuai dengan narasi akademisi fundamentalis, apalagi terkesan terlambat dan ditulis oleh orang yang salah.

“Dari segi subjek, Megawati tidak boleh menjadi orang yang menyuarakan yang jelas-jelas posisinya sebagai Ketua Umum Partai Politik pendukung calon yang kalah,” jelas Saiful.

Selain itu, dari segi momentum juga kurang tepat, jika ingin mempertanyakan pencalonan Prabowo-Gibran sebaiknya dilakukan pada saat atau sebelum pencalonannya.

“Sekarang sepertinya kita mencoba menekankan independensi Mahkamah Konstitusi dalam memeriksa, mengadili, dan memutus perselisihan hasil pemilu presiden yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi,” pungkas Saiful.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Kapolri Terima Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau
Ditpolsatwa Polri dan Universitas Trisakti Resmi Jalin Sinergi Edukasi, Konservasi, dan Pengabdian untuk Indonesia
Game pertempuran baru Marvel terlihat luar biasa
Bos berjanji untuk pergi ke toko topshop ketika plot ikon mode Inggris kembali
Teknologi MIT baru dapat memotong energi pemurnian minyak sebesar 90%
Para ilmuwan terkejut ketika struktur kristal berubah menjadi katalis super
Untuk perubahan trailer yang baik berubah
AI generatif menulis ulang aturan ritel

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 20:34 WIB

Kapolri Terima Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau

Kamis, 10 Juli 2025 - 19:46 WIB

Ditpolsatwa Polri dan Universitas Trisakti Resmi Jalin Sinergi Edukasi, Konservasi, dan Pengabdian untuk Indonesia

Kamis, 5 Juni 2025 - 14:33 WIB

Game pertempuran baru Marvel terlihat luar biasa

Kamis, 5 Juni 2025 - 12:29 WIB

Bos berjanji untuk pergi ke toko topshop ketika plot ikon mode Inggris kembali

Kamis, 5 Juni 2025 - 11:26 WIB

Teknologi MIT baru dapat memotong energi pemurnian minyak sebesar 90%

Kamis, 5 Juni 2025 - 10:24 WIB

Para ilmuwan terkejut ketika struktur kristal berubah menjadi katalis super

Kamis, 5 Juni 2025 - 08:20 WIB

Untuk perubahan trailer yang baik berubah

Kamis, 5 Juni 2025 - 06:16 WIB

AI generatif menulis ulang aturan ritel

Berita Terbaru