Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Ada Survei ke Mahkamah Konstitusi, Hasilnya Mayoritas Masyarakat Menilai Adil

- Redaksi

Senin, 22 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei perselisihan hasil pemilihan presiden 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) jelang sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau perselisihan hasil pemilu Pemilihan Presiden (PHPU) 2024, Senin (22/4/2024) besok.

Survei Indikator Politik Indonesia disebut dilakukan dengan metode random digit dial (RDD) melalui telepon seluler terhadap 1.201 responden dalam dua hari yakni 4-5 April 2024.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Hasil survei menunjukkan mayoritas masyarakat menilai Mahkamah Konstitusi akan menjatuhkan putusan terkait perselisihan hasil Pilpres 2024 secara adil.

Dalam survei tersebut, ditemukan 56,2 persen responden mengetahui adanya persidangan sengketa pemilu presiden di Mahkamah Konstitusi. Sedangkan 47,4% responden menyatakan tidak tahu.

Pendiri dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, saat ditanya lebih lanjut apakah mereka yakin atau tidak MK akan mengeluarkan putusan yang adil besok, mayoritas responden menilai MK akan adil, yaitu 71,8%. .

Terkait persepsi mana yang adil dan mana yang tidak, kata dia, survei menyerahkan penafsiran itu pada responden.

“Dari pertanyaan tersebut seluruh responden menyatakan 71,8% berpendapat Mahkamah Konstitusi akan mengambil keputusan yang adil terhadap putusan KPU (PHPU), kemudian 21,2% tidak percaya. (7,0% tidak tahu/tidak menjawab) ,” kata Burhanuddin secara online, Minggu (21/4/2024).

Namun jika kita analisa pada kelompok responden yang mengetahui adanya persidangan PHPU, tingkat kepercayaan terhadap Mahkamah Konstitusi dalam mengambil putusan yang adil sedikit lebih tinggi yaitu 73,2%. (23,9% responden kurang atau tidak percaya; 2,9% tidak percaya). Saya tidak tahu atau tidak menjawab),” lanjutnya.

Berdasarkan demografi, kata dia, pola temuan survei tidak jauh berbeda.

Secara umum, kata dia, semua kelompok demografi cenderung percaya pada kemampuan Mahkamah Konstitusi dalam mengeluarkan putusan yang adil.

“Kecuali kategori etnis, mereka warga Minang. Ormas juga ada, tapi jumlahnya kecil. Ormas lain selain NU dan Muhammadiyah hanya 13% yang percaya, tapi baseline-nya kecil, ujarnya.

Jika melihat temuan survei berdasarkan pengetahuan konstituen tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (paslon) terkait sidang, lanjutnya, secara umum tingkat pengetahuan konstituen ketiga pasangan calon tersebut. berada pada kisaran 50% hingga 55%.

Namun, lanjutnya, konstituen pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar cenderung mengetahui lebih banyak mengenai persidangan sengketa pilpres yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi.

“Tapi kalau kita cek di sini percaya atau tidak (MK akan adil), polanya tidak berbeda dengan sebelumnya, tapi kali ini konstituen Mas Ganjar jauh lebih besar yang percaya MK akan mengeluarkan putusan yang adil. ( Anies-Muhaimin 47,3%; Prabowo-Gibran 77,2%; Ganjar-Mahfud 70,8%),” ujarnya.

Lantas, bagaimana persepsi responden terhadap dua tuntutan utama yang diajukan dalam perselisihan Pilpres 2024?

Burhanuddin mengatakan, hasil survei menunjukkan mayoritas responden (63,4%) menyatakan tidak setuju dan tidak setuju dengan pokok-pokok permohonan pasangan calon yang meminta Mahkamah Konstitusi membatalkan penetapan pasangan Prabowo-Gibran sebagai peserta pemilu.

Ternyata mayoritas tidak setuju. Ada 63,4%. (Sangat setuju 3,3%; setuju 24,1%; tidak setuju 23,5%; tidak setuju sama sekali; 39,9%; tidak tahu atau tidak menjawab 9,1%),” ujarnya.

Selain itu, sebanyak 68,6% responden juga menyatakan tidak setuju atau tidak setuju dengan pokok-pokok permohonan pasangan calon yang meminta Mahkamah Konstitusi menetapkan pemilu ulang digelar tanpa pasangan Prabowo-Gibran.

“Tetapi ketika ditanya, 68,6% tidak setuju atau tidak setuju sama sekali. Totalnya hampir 69%. (Sangat setuju 1,4%; setuju 22,9%, tidak setuju 13,4%; tidak setuju sama sekali 55,2%; tidak tahu/tidak menjawab 7,1%).

Metodologi

Burhanuddin menyatakan, survei yang dilakukan lembaganya dilakukan melalui telepon pada 4 hingga 5 April 2024.

Populasi sasarannya adalah Warga Negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon seluler atau telepon genggam, yaitu sekitar 83% dari total penduduk nasional.

Sampel dipilih menggunakan metode Random Digit Dialing (pembuatan nomor telepon secara acak) dengan jumlah 1.201 responden.

Margin of Error survei ini diperkirakan ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95% dengan asumsi pengambilan sampel acak.

Wawancara terhadap responden dilakukan melalui telepon oleh pewawancara terlatih

NewsRoom.id

Berita Terkait

Pengusaha Surabaya Ivan Sugianto Pernah Penjarakan Anak Bos PO Bus Asal Malang, Ini Kasusnya
Ilmuwan Menciptakan Kristal Waktu Fotonik yang Memperkuat Cahaya Secara Eksponensial
Gelar Doktor Ditangguhkan. Kursi ketua bergetar, kepala Bahlil pusing
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Indonesia-Peru Sepakat Perkuat Hubungan Kerja Sama Bilateral Indonesia-Peru Sepakat Perkuat Hubungan Kerja Sama Bilateral
2 Anak Dirantai di Leher Ayahnya, Alasannya Kesal
Klarna Memulai Rencana IPO AS Dengan Pengajuan Rahasia SEC
KPK tak mempermasalahkan Raffi Ahmad tetap mendapat dukungan meski menjadi utusan khusus presiden
McDonald's Mencoba Membawa Kembali NFT

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 01:09 WIB

Pengusaha Surabaya Ivan Sugianto Pernah Penjarakan Anak Bos PO Bus Asal Malang, Ini Kasusnya

Sabtu, 16 November 2024 - 00:38 WIB

Ilmuwan Menciptakan Kristal Waktu Fotonik yang Memperkuat Cahaya Secara Eksponensial

Sabtu, 16 November 2024 - 00:07 WIB

Gelar Doktor Ditangguhkan. Kursi ketua bergetar, kepala Bahlil pusing

Jumat, 15 November 2024 - 23:36 WIB

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Indonesia-Peru Sepakat Perkuat Hubungan Kerja Sama Bilateral Indonesia-Peru Sepakat Perkuat Hubungan Kerja Sama Bilateral

Jumat, 15 November 2024 - 23:05 WIB

2 Anak Dirantai di Leher Ayahnya, Alasannya Kesal

Jumat, 15 November 2024 - 22:03 WIB

KPK tak mempermasalahkan Raffi Ahmad tetap mendapat dukungan meski menjadi utusan khusus presiden

Jumat, 15 November 2024 - 21:32 WIB

McDonald's Mencoba Membawa Kembali NFT

Jumat, 15 November 2024 - 21:01 WIB

Empat mahasiswa Sukabumi tewas tertimpa tembok kolam, terdengar teriakan warga

Berita Terbaru

Headline

2 Anak Dirantai di Leher Ayahnya, Alasannya Kesal

Jumat, 15 Nov 2024 - 23:05 WIB