Ketua KPU Hasyim menyebut ahli dan saksi dari kubu Anies dan Ganjar di MK tidak memenuhi syarat

- Redaksi

Minggu, 7 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Hasyim Asy'ari mengkritik kualitas ahli dan saksi yang dihadirkan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dalam sidang perselisihan Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi ( MK). ). Menurut dia, ahli dan saksi mereka tidak memenuhi syarat karena banyak yang tidak mendapat tanggapan dari Majelis Hakim Konstitusi.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Sekali lagi yang dipertimbangkan adalah bukti-bukti yang diajukan di persidangan, bukan bukti-bukti di luar persidangan, kata Hasyim dalam keterangannya, usai sidang perselisihan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jumat, 5 April 2024.

Hasyim juga menyoroti, fakta persidangan lebih diutamakan dibandingkan fakta yang disampaikan sebelumnya. Dari pemahaman kami, hakim tidak berminat untuk memeriksa saksi dan ahli lebih lanjut, sehingga dapat dikatakan ahli dan saksi yang diajukan tidak memenuhi syarat, lanjutnya.

Hasyim menilai, saksi dan ahli yang tidak memenuhi syarat bisa berdampak pada proses persidangan. Sebab, kata dia, MK akan fokus pada bukti dan fakta yang dihadirkan di pengadilan, bukan di luar pengadilan.

Perselisihan Pilpres 2024 melibatkan dua pemohon, yakni 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai pemohon pertama dan 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai pemohon kedua. Kedua kubu mengajukan gugatan serupa, yakni mendiskualifikasi pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan meminta pemilu presiden kembali digelar tanpa pasangan tersebut.

Gugatan ini terdaftar dengan nomor 1/PHPU.PRES-XXII/2024 dari kubu 01 dan nomor 2/PHPU.PRES-XXII/2024 dari kubu 03.

Pada 5 April 2024, Mahkamah Konstitusi kembali menggelar sidang PHPU dengan menghadirkan empat menteri kabinet Presiden Jokowi sebagai saksi terkait dugaan politisasi bansos dalam sengketa Pilpres 2024. Menteri yang hadir adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Rokt Distributed AI Technology ke E-Commerce Power Cinemark Pospy Page
Foto pertama mengungkapkan mouse raksasa rahasia dari New Guinea
Hamas membanting veto kami dari resolusi Gaza Gaza, menuduh keterlibatan Washington dalam genosida
Botol 130 tahun -lepuh mengungkapkan rahasia mentega Denmark
Nilai iPhone terbaik dalam beberapa tahun
Bagaimana Cracker Barel dapat mengembalikan kepercayaan pelanggan setelah rebrand gagal
Sel -sel kekebalan “muda” berbalik di sekitar tanda dan penuaan Alzheimer
Memotong Komunikasi dan Internet Gaza: Keputusan Israel untuk memperdalam rasa sakit perang

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 21:52 WIB

Rokt Distributed AI Technology ke E-Commerce Power Cinemark Pospy Page

Jumat, 19 September 2025 - 20:50 WIB

Foto pertama mengungkapkan mouse raksasa rahasia dari New Guinea

Jumat, 19 September 2025 - 19:48 WIB

Hamas membanting veto kami dari resolusi Gaza Gaza, menuduh keterlibatan Washington dalam genosida

Jumat, 19 September 2025 - 18:46 WIB

Botol 130 tahun -lepuh mengungkapkan rahasia mentega Denmark

Jumat, 19 September 2025 - 17:14 WIB

Nilai iPhone terbaik dalam beberapa tahun

Jumat, 19 September 2025 - 14:07 WIB

Sel -sel kekebalan “muda” berbalik di sekitar tanda dan penuaan Alzheimer

Jumat, 19 September 2025 - 13:05 WIB

Memotong Komunikasi dan Internet Gaza: Keputusan Israel untuk memperdalam rasa sakit perang

Jumat, 19 September 2025 - 12:03 WIB

Para ilmuwan menggunakan listrik untuk “memprogram ulang” sistem kekebalan tubuh untuk penyembuhan yang lebih cepat

Berita Terbaru

Headline

Botol 130 tahun -lepuh mengungkapkan rahasia mentega Denmark

Jumat, 19 Sep 2025 - 18:46 WIB

Headline

Nilai iPhone terbaik dalam beberapa tahun

Jumat, 19 Sep 2025 - 17:14 WIB