NewsRoom.id -Kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 saat Joko Widodo (Jokowi) unggul dari pesaingnya sepertinya sudah dilupakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Matriks Gerak Cipta Pengamat politik Wildan Hakim menanggapi tulisan Megawati yang dimuat di Harian Kompas pada Senin (8/4) dengan judul “Kenegarawanan Hakim Mahkamah Konstitusi”.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pendapat Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri yang diungkapkan dalam artikel bertajuk Kenegarawanan Hakim Mahkamah Konstitusi merupakan kritik halus terhadap proses demokrasi di Indonesia, kata Wildan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/1). 4).
Namun, kata dosen ilmu komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia ini, kritik Megawati yang disampaikan dalam narasi ilmiah sudah terlambat.
Struktur narasi artikel opini memberikan pesan kepada dua pihak, yakni hakim Mahkamah Konstitusi dan Presiden RI. Apa yang disampaikan Megawati ada benarnya. Tapi kok yang disorot Megawati hanya pemilu 2024 saja. “penipuan, pemilu 2014 dan 2019 seolah dilupakan,” pungkas Wildan
NewsRoom.id