NewsRoom.id -Tanpa perlu ke Mahkamah Konstitusi (MK), PDIP, PKB, PKS, dan Nasdem sebenarnya mempunyai kekuatan untuk mewujudkan hak angket di DPR.
Demikian pendapat pendiri Partai Nasional Gotong Royong (Negoro) Faizal Assegaf dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (18/4).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Menurut kajian Partai Negoro, solusi mengungkap tindak pidana kecurangan pemilu adalah melalui DPR. Melalui jalur ini, korupsi yang dilakukan KPU bisa diaudit secara menyeluruh dan bisa menyeret Presiden Joko Widodo ke pemakzulan.
Namun yang jelas PDIP, Nasdem, PKS, dan PKB tidak serius mewujudkan hak angket. Semua orang sepertinya tunduk pada kekuasaan Jokowi. Keempat partai itu mempermainkan Srimulat di teras Mahkamah Konstitusi, ujarnya. Faizal.
Faizal menyayangkan partai yang berkuasa penuh di parlemen malah menyerahkan amanah rakyat ke Mahkamah Konstitusi. Dimana keberadaan lembaga tersebut sangat jelas berada di bawah kendali dan pengaruh kekuasaan Jokowi.
Padahal, lanjut Faizal, PDIP, PKB, Nasdem, dan PKS sudah terang-terangan menjelaskan fakta kecurangan pemilu.
Bukti kuat ada di tangan mereka, kenapa tidak diungkapkan di DPR? Tentu saja hal ini membuat masyarakat semakin muak dan curiga, kata Faizal.
Faizal menilai keempat partai hanya menjadikan isu kecurangan pemilu sebagai tujuan kompromi politik. Apalagi, seiring semakin dekatnya keputusan Mahkamah Konstitusi, PDIP, Nasdem, PKB, dan PKS tampak semakin bermanuver mendekati Prabowo Subianto.
Permainan politik licik keempat partai ini memberikan gambaran jelas kepada publik bahwa elite partai sedang bertindak licik. “Mereka hanya mengejar kepentingan kesepakatan politik dengan cara munafik membungkam aspirasi masyarakat,” kata Faizal.
Yang lebih licik dan bodohnya, menurut Faizal, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bermanuver untuk menipu masyarakat dan mahasiswa terkait amicus curiae.
“Megawati sudah punya bukti adanya kecurangan dalam Pilpres, tapi kenapa harus bergantung pada putusan MK?” Faizal bertanya.
Untuk itu, lanjut Faizal, wajar jika orang-orang cerdas bereaksi, jika PDIP, Nasdem, PKB, dan PKS sudah memiliki fakta kecurangan Pilpres, agar bisa diungkap secepatnya melalui hak angket.
“Tidak memberikan harapan palsu melalui teater politik di Mahkamah Konstitusi,” kata Faizal.
Faizal menambahkan, dua pekan lalu, melalui kajian terbatas di forum Partai Negoro, para aktivis, jurnalis, dan perwakilan kampus sampai pada kesimpulan: Keputusan Mahkamah Konstitusi terkait pemilu curang bergantung pada keajaiban alias ketidakpastian.
NewsRoom.id