Meminta Diskualifikasi? Apakah Anda Benar-Benar Ingin Menang? Mengisi Karangan Bunga Sindiran di Gedung Mahkamah Konstitusi Jelang Putusan Sengketa Pilpres

- Redaksi

Sabtu, 20 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Puluhan karangan bunga memenuhi Kompleks Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat pada Jumat (19/4/2024) atau menjelang putusan perselisihan hasil Pemilihan Presiden (PHPU) 2024.

Karangan bunga tersebut berisi pesan satir kepada paslon nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD terkait tudingan penipuan yang dilakukan paslon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk memenangkan Pilpres 2024.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Manchester United tidak pernah menuduh Manchester City menang karena bansos, padahal warnanya merah dan biru langit,” demikian bunyi salah satu rangkaian bunga yang dikirimkan atas nama Citizen Gemblong. “01 n 03 vs 96,2 juta suara rakyat Indonesia, apa yang bisa dilakukan?” tulis pesan lagi di salah satu karangan bunga dari Pulo Gadung Gaming.

“Meminta didiskualifikasi? Apakah kamu benar-benar ingin menang?” menulis karangan bunga yang ditandatangani oleh komunitas anak-anak perantauan. Ada pula rangkaian bunga lain yang berisi pesan kepada majelis hakim konstitusi terkait dugaan kecurangan yang dilontarkan Prabowo-Gibran dalam proses Pilpres.

“Hakim Konstitusi yang saya hormati, kami memilih Prabowo-Gibran dari hati, jangan memfitnah kami,” tulis karangan bunga komunitas pecinta rondo itu. Ke-15 karangan bunga itu hanya berjejer di salah satu sudut Komplek MK, tak jauh dari area kantin Gedung II dan Gedung III.

Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Tata Usaha Kepaniteraan MK Fajar Laksono saat ditemui di Gedung I MK RI, Jakarta, Jumat (19/4/2024), menanggapi puluhan karangan bunga yang dikirimkan ke MK bernuansa bunga. dukungan kepada salah satu pihak dalam perkara perselisihan pemilu presiden. .

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka yang mengirimi kami bunga. Hal ini sebagai bentuk apresiasi kepada MK.

Tapi, untuk menjaga independensi hakim konstitusi, menjaga netralitas, suasana persidangan tidak kami tampilkan, termasuk di luar persidangan, tapi kami jaga, kata Fajar. Fajar mengatakan, MK tetap memposisikan karangan bunga tersebut sebagai apresiasi.

“Supaya tidak mengganggu kemerdekaan, begitulah, jadi tetap kita terima, kita syukuri, kita apresiasi, tapi kita taruh di sana, kita selamatkan dulu,” ujarnya. “Karena ada nada (nuansa) seperti itu, (dipertahankan).

Ini semua kondusif, tidak memihak kemana-mana, ini MK. “Kami terima, tapi kami tempatkan agar tidak dilihat orang,” kata Fajar. Menurut dia, karangan bunga tersebut mulai berdatangan sejak Kamis (18/4) malam hingga Jumat pagi.

Namun Fajar mengaku belum mengetahui pengirim buket bunga tersebut. “Tidak, begitu saja. “Saya tidak tahu siapa yang mengirimkannya,” kata Fajar

NewsRoom.id

Berita Terkait

Ancam Keamanan Negara, TB Hasanuddin Desak Pejabat yang Izinkan Bandara PT IMIP Ditindak!
English Bubbly Akan Berkilau Di Bandara Heathrow London
Fisikawan Menulis Ulang Termodinamika untuk Era Kuantum
Bukti Baru yang Menakjubkan Menunjukkan Moai di Pulau Paskah Berasal dari Puluhan Lokakarya Rahasia
Tidak Ada Republik Lain di NKRI!
Kunci Sukses Musim Liburan? Tolak Konsumerisme, Rangkullah Emosi
Ilmuwan Mengidentifikasi Gen Tunggal Pertama yang Secara Langsung Dapat Menyebabkan Penyakit Mental
Senyawa Tumbuhan Alami Meningkatkan Kemoterapi Melawan Leukemia

Berita Terkait

Kamis, 27 November 2025 - 05:31 WIB

Ancam Keamanan Negara, TB Hasanuddin Desak Pejabat yang Izinkan Bandara PT IMIP Ditindak!

Kamis, 27 November 2025 - 03:27 WIB

English Bubbly Akan Berkilau Di Bandara Heathrow London

Kamis, 27 November 2025 - 02:57 WIB

Fisikawan Menulis Ulang Termodinamika untuk Era Kuantum

Kamis, 27 November 2025 - 02:25 WIB

Bukti Baru yang Menakjubkan Menunjukkan Moai di Pulau Paskah Berasal dari Puluhan Lokakarya Rahasia

Kamis, 27 November 2025 - 01:24 WIB

Tidak Ada Republik Lain di NKRI!

Rabu, 26 November 2025 - 22:49 WIB

Ilmuwan Mengidentifikasi Gen Tunggal Pertama yang Secara Langsung Dapat Menyebabkan Penyakit Mental

Rabu, 26 November 2025 - 22:18 WIB

Senyawa Tumbuhan Alami Meningkatkan Kemoterapi Melawan Leukemia

Rabu, 26 November 2025 - 21:16 WIB

Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?

Berita Terbaru

Headline

English Bubbly Akan Berkilau Di Bandara Heathrow London

Kamis, 27 Nov 2025 - 03:27 WIB

Headline

Fisikawan Menulis Ulang Termodinamika untuk Era Kuantum

Kamis, 27 Nov 2025 - 02:57 WIB

Headline

Tidak Ada Republik Lain di NKRI!

Kamis, 27 Nov 2025 - 01:24 WIB