NewsRoom.id – Dua hari berturut-turut (8-9/4/2024) masyarakat Papua menjadi korban tindakan biadab Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Aksi OPM ini menambah data kejahatan dalam daftar rangkaian aksi kriminal yang mengganggu keamanan di Papua, khususnya yang menimbulkan korban di kalangan masyarakat, baik Masyarakat Asli Papua (OAP) maupun masyarakat pendatang.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Peristiwa ini bermula dari terbunuhnya OAP bernama Timothy Kasipmabin, akibat tembakan anggota OPM Kodap XXXV Bintang Timur, pada Senin 8 April 2024 sekitar pukul 21.00 WIT di Kampung Modusit, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Pegunungan Papua.
Alm. Timothy Kasipmabin yang menjadi korban penembakan OPM merupakan anggota Satpol PP. Pegunungan Bintang, dan merupakan anak dari Kepala Suku Marcel Kasilmabin.
Selanjutnya di lokasi berbeda, tepatnya di Kios, Jembatan Yersey Mersey, Jl. Kago-Kimak, Desa Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, terjadi penembakan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) yang diduga OPM Kabupaten Puncak.
Korban bernama Pampang, masyarakat pendatang/suku Toraja dan OAP bernama Nortinus Tabuni juga menjadi korban kebiadaban OPM.
Akibat penembakan tersebut, Pampang mengalami luka tembak di kepala bagian kanan dan kini dalam kondisi kritis. Sedangkan Nortinus Tabuni mengalami luka tembak akibat terkena amunisi di pinggang kiri dan dalam kondisi sadar.
Hingga saat ini, kedua korban penembakan masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ilaga.
Hingga berita ini diturunkan, penegak hukum masih menyelidiki peristiwa penembakan tersebut.
Aparat penegak hukum masih melakukan penyelidikan di setiap TKP guna mendapatkan data akurat terkait dua peristiwa yang mengganggu stabilitas keamanan di wilayah Papua tersebut, kata Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi Ign Suriastawa.
NewsRoom.id