Panas Mantel Meremajakan Kerak Bumi 3 Miliar Tahun Lalu

- Redaksi

Selasa, 30 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah kerak bumi, para peneliti mempelajari partikel zirkon yang tertanam dalam granitoid (dilihat di bawah mikroskop) dari Blok Yangtze di barat daya Tiongkok. Kredit: Wei Wang

Informasi dari molekul zirkon yang membeku memberi para peneliti wawasan baru tentang cara kerja bagian dalam bumi.

Sedikit yang diketahui tentang sifat dan evolusi kerak benua bumi sebelum beberapa miliar tahun yang lalu karena kraton, atau bagian stabil litosfer yang berumur lebih dari 2–3 miliar tahun, relatif jarang.

Peran Zirkon dalam Sejarah Geologi

Namun, kraton adalah rumah bagi partikel kecil zirkon, yang mengandung berbagai sistem isotop seperti uranium, hafnium, oksigen, atau timbal dan menawarkan satu cara untuk melihat miliaran tahun ke masa lalu.

Zirkon detrital, yang ditemukan dalam sedimen yang telah terlapuk dari batuan, dapat melestarikan lebih banyak sejarah bumi dibandingkan zirkon beku yang terbentuk dari batuan cair atau magma. Namun, karena zirkon detrital kekurangan informasi petrogenetik tentang batuan sumber asalnya, zirkon detrital mungkin menunjukkan usia yang sangat muda serta isotop hafnium yang salah untuk batuan purba.

Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan fokus pada zirkon beku utuh.

Sejarah Fluktuasi Isotop dan Teori Geologi

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pada masa transisi dari era Paleoarchean ke Mesoarchean, sekitar 3 miliar tahun yang lalu, terjadi peningkatan rasio isotop hafnium yang terletak di detrital dan batuan beku zirkon.

Peningkatan ini diduga disebabkan oleh peremajaan kerak, dimana magma yang lebih baru disuntikkan ke batuan kerak yang lebih tua. Ada teori yang tersebar luas bahwa pengangkatan ini juga menandai transisi dari kerak dan mantel yang tidak bergerak ke periode pergerakan lempeng yang lebih mudah berubah.

Menantang Kepercayaan Geologi Tradisional

Studi baru, yang meneliti zirkon beku dan sifat geokimia lainnya dari batuan granitoid di Blok Yangtze, Tiongkok barat daya, sebuah kawah berusia lebih dari 3 miliar tahun, menantang teori ini. Para peneliti berpendapat bahwa peremajaan kerak bumi yang terjadi secara global pada era ini disebabkan oleh peningkatan suhu mantel, bukan aktivitas tektonik yang meluas.

Implikasinya terhadap Perkembangan Kerak Benua

Data yang diperoleh dari analisis isotop pada zirkon beku menunjukkan bahwa magma yang lebih muda mengalir ke kerak benua yang ada, menyebabkan batuan mantel mencair dan magma panas berkumpul di batas kerak-mantel. Sebagian dari magma yang meleleh sebagian ini akan mendingin menjadi granitoid seperti yang ada di Blok Yangtze barat daya. Proses ini mungkin memainkan peran penting dalam pertumbuhan kerak benua dan menawarkan kemungkinan penjelasan baru mengenai asal mula konfigurasi tektonik bumi seperti yang kita kenal sekarang.

Referensi: “Peremajaan Kerak Kontinental pada Transisi Paleo-Mesoarchean Akibat Peningkatan Mantel Panas Bumi” oleh Gui-Mei Lu, Yi-Gang Xu, Wei Wang, Christopher J. Spencer, Guangyu Huang dan Nick MW Roberts, 10 April 2024, Surat Penelitian Geofisika.
DOI: 10.1029/2024GL108715

NewsRoom.id

Berita Terkait

Bagaimana Efek Halo Liburan Berdampak pada Usaha Kecil
Katak Kecil Menghadapi “Tawon Pembunuh” yang Mematikan dan Menang
Kelaparan Massal Memusnahkan Penguin Afrika Selatan Karena Persediaan Makanan Menipis
Israel terus menyerang Gaza selama gencatan senjata, total korban tewas hampir 70.400 orang
Bagaimana Merek Butik Mitra Disney Menjangkau Konsumen yang Selalu Aktif
Bonobo Jantan Menguraikan Sinyal Kesuburan Tersembunyi
“Antena Kuantum” Mendobrak Penghalang dalam Mengukur Sinyal Terahertz yang Sulit Dicapai
Pemerintahan Prabowo Tobat Akan Mengembalikan Lahan Kelapa Sawit Menjadi Hutan

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 11:07 WIB

Bagaimana Efek Halo Liburan Berdampak pada Usaha Kecil

Rabu, 10 Desember 2025 - 10:35 WIB

Katak Kecil Menghadapi “Tawon Pembunuh” yang Mematikan dan Menang

Rabu, 10 Desember 2025 - 10:04 WIB

Kelaparan Massal Memusnahkan Penguin Afrika Selatan Karena Persediaan Makanan Menipis

Rabu, 10 Desember 2025 - 09:02 WIB

Israel terus menyerang Gaza selama gencatan senjata, total korban tewas hampir 70.400 orang

Rabu, 10 Desember 2025 - 06:26 WIB

Bagaimana Merek Butik Mitra Disney Menjangkau Konsumen yang Selalu Aktif

Rabu, 10 Desember 2025 - 05:24 WIB

“Antena Kuantum” Mendobrak Penghalang dalam Mengukur Sinyal Terahertz yang Sulit Dicapai

Rabu, 10 Desember 2025 - 04:53 WIB

Pemerintahan Prabowo Tobat Akan Mengembalikan Lahan Kelapa Sawit Menjadi Hutan

Rabu, 10 Desember 2025 - 04:22 WIB

Pemerintahan Prabowo Tobat Akan Mengembalikan Lahan Kelapa Sawit Menjadi Hutan

Berita Terbaru

Headline

Bagaimana Efek Halo Liburan Berdampak pada Usaha Kecil

Rabu, 10 Des 2025 - 11:07 WIB