Panglima TNI: KKB di Papua Lagi Disebut OPM, Ini Kata B.J Pasaribu

- Redaksi

Kamis, 11 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan penyebutan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang saat ini bernama Organisasi Mardeka Papua (OPM).

Dalam Rapat Koordinasi Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan tanggal 29 April 2021, disepakati untuk menyebut OPM sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST). Namun pada 5 April 2024, TNI mengembalikan status dan sebutan KKB kepada OPM.

“Mereka sendiri menyebut Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sama dengan OPM. Sekarang mereka (OPM) melakukan teror, memperkosa guru, tenaga kesehatan, dan membunuh TNI, Polri, dan masyarakat, kata Agus, kemarin.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Menurut dia, aksi tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja karena para komplotannya membawa senjata api. Bahkan, kata dia, OPM terus mengganggu aktivitas masyarakat dan TNI/Polri.

“Saya akan menindak tegas apa yang dilakukan OPM. Tidak ada negara di dalam negara,” tegasnya.

Agus menegaskan, TNI punya cara tersendiri dalam menyelesaikan permasalahan di Papua. Meski dilakukan operasi bersenjata, TNI juga mengedepankan pendekatan teritorial untuk membantu percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Tentara kami di sana mengajar, memberikan layanan kesehatan masyarakat, dan selalu dilecehkan. “Meski kita akan memberikan bantuan pengabdian kepada masyarakat, kita harus tetap diam,” tutupnya.

Pernyataan Panglima ada benarnya

Jurnalis Senior Militer, B.J Pasaribu/Dokter Pribadi
Jurnalis Senior Militer, B.J Pasaribu/Dokter Pribadi

Jurnalis Senior Militer, B.J Pasaribu menilai pernyataan Panglima TNI terkait penetapan KKB di Papua kembali ke OPM sudah tepat.

“Iya betul. Kami sangat prihatin melihat masyarakat asli Papua (OAP) yang terus menjadi korban kekejaman teroris Operasi Papua Merdeka (OPM),” kata B. J Pasaribu melalui pesan singkat kepada Rapos, Kamis. (11/4/2024).

Apalagi, tambah B.J Pasaribu, fakta tersebut menunjukkan OPM atau kelompok kriminal bersenjata (KKB) semakin biadab dan menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.

Nah, kalau dicermati bagaimana gerakan mereka sesuai dengan definisi terorisme dalam UU Nomor 5 Tahun 2018. Tindakan ini juga terlihat menunjukkan bahwa mereka semakin mendapat tekanan sehingga semakin meningkatkan intensitas aksinya. , ” jelasnya.

Belum lama ini, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan penembakan di pos Satgas Operasi Perdamaian Cartenz dan pos Bank Daerah Papua (BPD) di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Seorang anak berusia 12 tahun ditembak mati.

Pasca penyerangan pos pengamanan Bank Papua di Intan Jaya yang dilakukan kelompok diduga KKB wilayah Intan Jaya pimpinan Undius Kogoya, ada 2 orang yang menjadi korban, kata Kabid Operasi Perdamaian Cartenz. Satgas Hubungan AKBP Bayu Suseno seperti dilansir detiksulsel, Rabu (10/4/2024).

Bayu mengatakan, penyerangan terjadi pada Senin (8/4). Dua warga sipil, Nando Duwitau (12) dan Nopina Duwitau (6), mengalami luka tembak akibat penyerangan KKB.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwilhan) III Kolonel Czi Ign Suriastawa menjelaskan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) juga telah melakukan penyerangan selama dua hari berturut-turut di dua lokasi sehingga mengakibatkan satu warga suku meninggal dunia. putra kepala suku dan dua warga terluka.

B.J Pasaribu mengimbau untuk memperkuat kerja sama antara aparat keamanan dan masyarakat.

“Ini adalah poin penting. “Aparat keamanan harus hadir untuk melindungi masyarakat, dan masyarakat harus memiliki kepercayaan penuh terhadap aparat keamanan,” tegasnya. (rls)

Sumber Berita: Wartawan

NewsRoom.id

Berita Terkait

Mengapa Pengecer Harus Memikirkan Kembali BNPL Musim Liburan Ini
Ilmuwan Memecahkan Misteri Emas Sutra Laut Berusia 2.000 Tahun yang Tak Pudar
Menulis Ulang Sejarah: Kerajaan Baru Mesir Dimulai Lebih Lambat dari yang Kita Perkirakan
Biskuit dicampur dengan tepung dan gula hingga nutrisinya hilang
Toko Shein Paris Pertama Memicu Reaksi Keras dan Antrean Panjang
Orca Mengakali Hiu Putih Besar Dengan Strategi Berburu yang Menakjubkan
Misteri “Tanda Tanya” Kuno Terpecahkan dalam Fosil Berusia 480 Juta Tahun
Investigasi Proyek Whoosh terhadap Korupsi Pengadaan Tanah

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 01:37 WIB

Mengapa Pengecer Harus Memikirkan Kembali BNPL Musim Liburan Ini

Selasa, 11 November 2025 - 01:06 WIB

Ilmuwan Memecahkan Misteri Emas Sutra Laut Berusia 2.000 Tahun yang Tak Pudar

Selasa, 11 November 2025 - 00:35 WIB

Menulis Ulang Sejarah: Kerajaan Baru Mesir Dimulai Lebih Lambat dari yang Kita Perkirakan

Senin, 10 November 2025 - 23:33 WIB

Biskuit dicampur dengan tepung dan gula hingga nutrisinya hilang

Senin, 10 November 2025 - 21:30 WIB

Toko Shein Paris Pertama Memicu Reaksi Keras dan Antrean Panjang

Senin, 10 November 2025 - 20:28 WIB

Misteri “Tanda Tanya” Kuno Terpecahkan dalam Fosil Berusia 480 Juta Tahun

Senin, 10 November 2025 - 19:57 WIB

Investigasi Proyek Whoosh terhadap Korupsi Pengadaan Tanah

Senin, 10 November 2025 - 19:26 WIB

Siswa dan Dewan Guru UPT SDN 01 Bonglai Kecamatan Banjit: Teladan Semangat Pahlawan Pahlawan

Berita Terbaru