NewsRoom.id -Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil alih jabatan Ketua Umum partainya dinilai sebagai bentuk kekecewaan dan kebingungan pasca kekalahan pada Pilpres 2024.
Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah alias Semar menilai pernyataan Hasto hanya rekayasa karena Presiden Jokowi yang sudah menjabat dua periode sangat menghormati Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Tuduhan terhadap Jokowi yang ingin mengambil alih kursi Ketua Umum PDIP semakin menegaskan bahwa Hasto tak hanya stres tapi juga menggunakan taktik mabuk-mabukan dengan mencoba menyerang ke segala arah namun liar sehingga tak hanya hatinya yang terlihat. terluka. “Dari kekalahan di Pilpres tapi jiwanya juga terganggu dan kita doakan Hasto cepat sembuh,” jelas Semar dalam keterangannya, Kamis (4/4).
Ia justru mempertanyakan kapasitas Hasto sebagai Sekjen salah satu partai besar di Indonesia yang dinilai kurang memiliki wawasan intelektual yang memadai. Pasalnya, belakangan ini terkesan menimbulkan keributan dan tidak jelas substansinya.
Kemarahan atas kekecewaan yang ditujukan kepada Jokowi dan Gibran sungguh berlebihan dan membingungkan karena semua tudingan itu tidak benar, sepertinya PDIP melakukan kesalahan saat menunjuk Hasto sebagai Sekjen partai dan bisa dikatakan ini adalah sekjen yang paling buruk. umum. PDIP umumnya punya,” ujarnya.
Segala tudingan Hasto ini tidak hanya merugikan Jokowi dan Gibran, tapi juga masyarakat yang saat ini masih 80 persen mendukung Jokowi dan tentunya juga merugikan kita semua, keluarga besar Rampai Nusantara yang selalu mendampingi. Jokowi, dan kita semua. Saya yakin Jokowi adalah Presiden terbaik yang kita miliki di negeri ini, pungkas Semar.
NewsRoom.id