NewsRoom.id – Prabowo Subianto rupanya berupaya menjalin komunikasi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Upaya rekonsiliasi ini diperkirakan akan terjadi pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 22 April mendatang.
Pengamat politik Ujang Komarudin menjelaskan, upaya Prabowo merangkul PDIP terlihat dari kedatangan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rosan Roeslani di kediaman Mega saat Idul Fitri, Rabu (10/4).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Bahkan, kata Ujang, Rosan dua kali datang ke rumah Mega. Hal ini menunjukkan kubu Prabowo-Gibran berupaya menjalin komunikasi dengan presiden kelima RI tersebut.
“Prabowo serius merangkul Megawati,” jelas dosen Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu.
Meski kedua kubu bersaing ketat di Pilpres 2024, lanjut Ujang, hubungan Prabowo dengan Megawati tetap baik. Megawati dan PDIP tidak punya masalah dengan Prabowo. Hal ini pun disampaikan langsung oleh sejumlah politikus PDIP. PDIP tidak ada masalah dengan Gerindra, kecuali dengan Jokowi, jelasnya.
Nah, kata Ujang, usai kunjungan Rosan ke rumah Megawati kemungkinan besar akan dilanjutkan dengan pertemuan antara Prabowo dengan Megawati atau Prabowo dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Kepada media, pada 4 April lalu, Puan pun membuka kemungkinan adanya pertemuan tersebut.
Ujang memperkirakan rekonsiliasi antara Megawati dan Prabowo akan terjadi pasca putusan Mahkamah Konstitusi terkait perselisihan hasil pemilihan presiden (PHPU). Sebelum hal itu terjadi, komunikasi kedua belah pihak terus berjalan.
Terpisah, Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan, Prabowo sebagai calon presiden terpilih ingin merangkul seluruh pendahulunya. Baik itu Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, atau Presiden Jokowi.
Padahal, kata Dahnil, Prabowo ingin duduk bersama Megawati, SBY, dan Jokowi membahas cara membangun dan memajukan bangsa. “Anda bisa ngobrol, berdiskusi, dan berbagi dengan Prabowo tentang pengalaman mereka memimpin Indonesia,” ujarnya.
Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini mengatakan, Prabowo berharap seluruh mantan presiden bisa terlibat bersama dalam membangun Indonesia ke depan. Peran mereka sangat penting dalam memajukan bangsa.
Dahnil menambahkan, ada dua tujuan yang ingin dicapai. Yakni mewujudkan kemajuan Indonesia 5-10 tahun ke depan dan menciptakan persatuan masyarakat
Pak Prabowo ingin ada persatuan antar elite yang berdampak pada masyarakat lapisan bawah agar tidak terpecah belah, ujarnya.
NewsRoom.id