NewsRoom.id – Tak bisa dimungkiri, para pejuang politik yang membawa kemerdekaan Indonesia memiliki daya tarik tersendiri, dua di antaranya adalah Soekarno dan Sutan Sjahrir.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Saat itu, kedua pria ini sangat diidolakan oleh masyarakat Indonesia, termasuk para wanita.
Tapi siapa sangka? Sukarno dan Sutan Sjahrir pernah ditolak oleh seorang wanita bangsawan bernama Gusti Nurul.
Ketertarikan putri pasangan Kanjeng Gusti Adipati Arya Mangkunegara VII dan Gusti Kanjeng Ratu Timur ini membuat dua putra terbaik bangsa itu tak berdaya.
Diketahui, Sukarno dan Sutan Sjahrir sama-sama terpesona pada Gusti Nurul.
Wanita bernama lengkap Gusti Raden Ayu Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Kusumawardhani ini sangat pandai menari.
Seni tari ini bahkan disaksikan oleh Ratu Belanda, Wilhelmina dan Ratu dari negara lain.
Selain pandai menari, Gusti Nurul juga memiliki paras cantik khas wanita pribumi Indonesia.
Perpaduan skill dan fisik menawannya membuat ia dikagumi banyak orang, terutama para pria.
Selain Bung Karno dan Sutan Sjahrir, Kepala Staf TNI Angkatan Darat pertama Kolonel Gusti Pangeran Hario Jati Kusumo juga jatuh cinta pada Gusti Nurul.
Namun sayang, cinta sang Kolonel ditolak mentah-mentah karena Gusti Nurul tak mau berpoligami.
Nasib serupa juga dialami Sultan Hamengkubuwono IX.
Penguasa Keraton Yogyakarta itu pun ditolak Gusti Nurul karena tegas tak mau menikah.
Padahal poligami dianggap sangat lumrah di kalangan kerajaan saat itu.
Berikutnya ada nama Perdana Menteri pertama RI Sutan Sjahrir yang diketahui jatuh cinta pada Gusti Nurul.
Setiap rapat kabinet di Yogyakarta, Sutan mengirimkan anak buahnya untuk mengirimkan oleh-oleh mewah yang dibeli di Jakarta kepada Gusti Nurul.
Terakhir ada Sang Proklamator yang juga terpikat dengan pesona Gusti Nurul. Bung Karno pernah mengundang Gusti Nurul ke Istana Negara Cipanas.
Setibanya di sana bersama ibunya, Soekarno langsung memberi perintah kepada Basuki Abdullah untuk melukis Gusti Nurul.
Setelah selesai, lukisan Gusti Nurul dipajang di ruang kerja Bung Karno di Istana Negara Cipanas, Jawa Barat.
“Menurut laporan beberapa orang, Bung Karno menaruh simpati kepada saya. “Tetapi saya sendiri belum pernah mendengar Bung Karno mengungkapkan perasaannya,” jelas Gusti Nurul dalam bukunya yang berjudul “Gusti Noeroel: Streven Naar Geluk”.
“Saya dengar dari Bu Hartini, istrinya. Saya kira Bung Karno hanya mengaguminya.” pungkas Gusti Nurul seperti dikutip Hops.ID dari YouTube Indonesia Insider.
Pada akhirnya kisah cinta Gusti Nurul berakhir dengan seorang pria bernama Raden Mas Soerjo Soejarso.
Soerjo Soejarso merupakan Kepala Inspektorat Kavaleri TNI Angkatan Darat yang pertama, dengan pangkat Letkol.
Cukup lumrah dibandingkan pria-pria yang mendekati Gusti Nurul sebelumnya, bukan?
Tanggal 24 Maret 1954 mungkin menjadi hari patah hati nasional kala itu.
Gusti Nurul resmi menikah dengan Raden Mas Soerjo Soejarso.
Usai hari sakral itu, Soekarno berseloroh, “Aku kalah cepat dari suami Gusti Nurul.”
Kisah hidup Gusti Nurul yang anti poligami mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat. Gusti Nurul meninggal dunia pada 10 November 2015.***
NewsRoom.id