NewsRoom.id -Partai Negoro (Gotong Royong) menggelar aksi unjuk rasa di Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (14/5).
Aksi tersebut merupakan bentuk protes keras Partai Negoro terhadap Amerika Serikat yang selama ini dianggap sebagai pelindung Israel dalam membinasakan rakyat Palestina.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Akibat ulah militer Zionis, sebagaimana disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina kepada media massa, setidaknya 40 ribu warga Palestina telah terbunuh sejak Oktober 2023.
“Semua ini akibat mesin pembunuh Israel yang dibiarkan mengaum oleh Amerika Serikat terhadap rakyat Palestina,” kata Ketua Umum Partai Negoro, Faizal Assegaf.
Menurut Faizal, jumlah korban kemungkinan akan terus bertambah jika mesin perang Israel tidak dihentikan dengan kekerasan. Menurutnya, satu-satunya negara yang bisa menghentikan kekejaman Israel adalah Amerika Serikat.
Faizal mengatakan, banyak negara kuat di Eropa, Asia, dan Afrika yang gagal membujuk Israel. Bahkan badan dunia, PBB, tidak mampu menyeret Israel ke Mahkamah Internasional atas kejahatan terhadap kemanusiaan atas perintah PM Benjamin Netanyahu.
Partai Negoro memandang Amerika Serikat sebagai negara yang melindungi dan menjaga apapun yang dilakukan Israel, termasuk melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat Palestina.
Faizal menilai sikap Amerika Serikat dapat merusak hubungan baik dengan Indonesia. Sebab Indonesia menentang penjajahan di bumi sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945.
“Amerika Serikat harus menggunakan pengaruhnya terhadap Israel agar tidak melanjutkan kejahatannya di tanah Palestina,” kata Faizal.
Selain itu, jelas Faizal, pembantaian di Gaza, Palestina, tak jauh berbeda dengan peristiwa yang terjadi di Papua. Di provinsi paling timur ini juga terjadi pertumpahan darah yang melibatkan anak bangsa yaitu TNI, Polri, dan masyarakat Papua.
“Kami menyayangkan kejadian ini,” kata Faizal.
“Kami yakin Amerika Serikat berada di balik semua kerusuhan berdarah di Papua. Mengapa? “Karena ada kepentingan Amerika Serikat di Freeport,” lanjutnya.
NewsRoom.id