Hak Apa yang Dimiliki Negara untuk Mengatur Keuangan Swasta?

- Redaksi

Rabu, 29 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari meminta Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan secara runtut skema iuran wajib Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera. Dosen Hukum Universitas Andalas ini mempertanyakan dasar negara memotong gaji swasta untuk Tapera.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Feri mengatakan, jika menyangkut pengelolaan karyawan swasta, itu merupakan hal yang sangat privat karena berkaitan dengan hubungannya dengan perusahaan. “Apa yang memberi hak kepada negara untuk mengatur keuangan yang dikelola oleh badan hukum swasta, seperti perusahaan swasta? Agak aneh buat saya, ujarnya saat dihubungi, Rabu 29 Mei 2024.

Kewajiban iuran Tapera tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tapera. Peraturan terbaru tersebut diterapkan setelah ditandatangani Presiden Jokowi pada 20 Mei 2024.

Total iuran yang harus diberikan sebesar 3 persen, masing-masing 2,5 persen bersumber atau diberikan oleh pekerja dan 0,5 persen dari pemberi kerja. Dalam PP Tapera yang ditandatangani Jokowi, gaji pekerja akan dipotong sebesar 3 persen untuk menghemat Tapera mulai Mei 2027.

Peraturan Tapera terbaru merevisi bahwa peserta iuran wajib Tapera kini tidak hanya PNS atau ASN dan TNI-Polri, serta BUMN, tetapi juga mencakup pegawai swasta dan pekerja lain penerima gaji atau upah.

Feri juga mengatakan pemerintah perlu menjelaskan alasan dan cara pengelolaan iuran Tapera. Jangan sampai banyak perspektif yang menduga ini adalah upaya perampokan hukum yang dilakukan negara terhadap warganya, kata aktor film dokumenter Dirty Vote itu.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan pekerja di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Industri Pertambangan atau SBIPE menolak wacana kebijakan pemotongan upah pekerja sektor swasta. Program Tapera terbaru dinilai menambah beban baru di tengah depresiasi rupiah dan melemahnya permintaan pasar.

Tapera sebaiknya diperuntukkan bagi ASN TNI/Polri, kata Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani dalam keterangan resmi, Selasa 28 Mei 2024.

Ketua SBIPE IMIP Henry Foord Jebss menilai kebijakan iuran wajib Tapera tidak bermanfaat. “Kami menduga ini cara pemerintah menutup defisit APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara),” ujarnya melalui telepon kepada Tempo, Selasa malam, 28 Mei 2024.

Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah sudah memperhitungkan kebijakan pemotongan gaji Tapera sebesar tiga persen. Ia mengatakan, masyarakat pasti akan beradaptasi dengan kebijakan baru tersebut begitu aturan sudah ada.

Kepala Negara mencontohkan penerapan BPJS Kesehatan, selain skema gratis yang menjadi sorotan. “Tapi setelah jalan kaki, saya kira manfaat RS itu tidak dipungut biaya, hal seperti itu baru terasa setelah jalan kaki. Kalau tidak, biasanya ada pro dan kontra,” kata Jokowi dalam keterangan pers usai pelantikan. Gerakan Pemuda Ansor di Istora Senayan kawasan Jakarta Pusat, Senin 27 Mei 2024.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Studi Johns Hopkins Menantang Model AI Bernilai Miliaran Dolar
Jam Berapa Saat Ini di Mars? Fisikawan Akhirnya Memiliki Jawaban yang Benar
Legislator Nasdem Desak Menteri Kehutanan Cabut Izin Perusahaan Nakal Pemicu Banjir Sumut
Legislator Nasdem Desak Menteri Kehutanan Cabut Izin Perusahaan Nakal Pemicu Banjir Sumut
“Kami Terkejut”: Para Ilmuwan Menemukan Ladang Hidrotermal Besar-besaran di Mediterania
22 Juta Orang Amerika Menghirup Polusi Udara pada Tingkat yang Tidak Aman Akibat Aktivitas Rumah Tangga Biasa Ini
Bawa Genset dan Logistik, Gubernur Aceh Terbang ke Beutong Ateuh Banggalang Nagan Raya
Tingkah Tak Biasa Epy Kusnandar Sehari Sebelum Meninggal, Katanya 'Pertemuan Terakhir'

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 11:57 WIB

Studi Johns Hopkins Menantang Model AI Bernilai Miliaran Dolar

Sabtu, 6 Desember 2025 - 11:26 WIB

Jam Berapa Saat Ini di Mars? Fisikawan Akhirnya Memiliki Jawaban yang Benar

Sabtu, 6 Desember 2025 - 10:55 WIB

Legislator Nasdem Desak Menteri Kehutanan Cabut Izin Perusahaan Nakal Pemicu Banjir Sumut

Sabtu, 6 Desember 2025 - 10:24 WIB

Legislator Nasdem Desak Menteri Kehutanan Cabut Izin Perusahaan Nakal Pemicu Banjir Sumut

Sabtu, 6 Desember 2025 - 08:19 WIB

“Kami Terkejut”: Para Ilmuwan Menemukan Ladang Hidrotermal Besar-besaran di Mediterania

Sabtu, 6 Desember 2025 - 07:17 WIB

Bawa Genset dan Logistik, Gubernur Aceh Terbang ke Beutong Ateuh Banggalang Nagan Raya

Sabtu, 6 Desember 2025 - 06:45 WIB

Tingkah Tak Biasa Epy Kusnandar Sehari Sebelum Meninggal, Katanya 'Pertemuan Terakhir'

Sabtu, 6 Desember 2025 - 05:12 WIB

Mengapa Wagyu Rasanya Sangat Enak: Peneliti Menemukan Gen “Tersembunyi”.

Berita Terbaru