Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Laporan IlmiahLirik lagu berbahasa Inggris menjadi lebih sederhana dan berulang selama 40 tahun terakhir.
Eva Zangerle dan rekannya menganalisis lirik dari 12.000 lagu rap, country, pop, R&B, dan rock berbahasa Inggris (2.400 lagu per genre) yang dirilis antara tahun 1980 dan 2020. Penulis menemukan bahwa, secara umum, lirik menjadi lebih sederhana dan mudah untuk dibaca. membaca. . memahami seiring berjalannya waktu dan bahwa jumlah kata-kata berbeda yang digunakan dalam lagu semakin berkurang, terutama antara lagu rap dan rock. Mereka berpendapat bahwa peningkatan umum dalam pengulangan lirik di berbagai genre telah menyebabkan lirik menjadi lebih sederhana secara keseluruhan. Penulis berspekulasi bahwa tren lirik yang lebih sederhana mungkin mencerminkan perubahan dalam konsumsi musik, seperti peningkatan jumlah lagu yang diputar sebagai musik latar.
Konten Emosional dalam Lirik
Penulis menemukan bahwa liriknya cenderung menjadi lebih emosional dan pribadi seiring berjalannya waktu. Penggunaan kata-kata emosional positif dan negatif meningkat pada lagu rap, sedangkan penggunaan lirik emosional negatif meningkat pada lagu R&B, pop, dan country. Selain itu, semua genre menunjukkan peningkatan penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan kemarahan.
Analisis tambahan terhadap penayangan 12.000 lirik lagu di platform lirik lagu online Genius mengungkapkan bahwa lirik lagu rock lawas cenderung mendapat lebih banyak penayangan dibandingkan lagu rock baru, namun lirik lagu country baru cenderung mendapat lebih banyak penayangan dibandingkan lirik lagu rock baru. lagu-lagu country lama. Hal ini dapat menunjukkan bahwa pendengar musik rock mungkin lebih menyukai lirik lagu lama, sedangkan pendengar country mungkin lebih menyukai lirik lagu baru.
Temuan ini memberikan wawasan lebih jauh mengenai evolusi musik selama 40 tahun terakhir.
Referensi: “Lirik lagu menjadi lebih sederhana dan berulang selama lima dekade terakhir” oleh Emilia Parada-Cabaleiro, Maximilian Mayerl, Stefan Brandl, Marcin Skowron, Markus Schedl, Elisabeth Lex dan Eva Zangerle, 28 Maret 2024, Laporan Ilmiah.
DOI: 10.1038/s41598-024-55742-x
NewsRoom.id