NewsRoom.id -Fenomena banyaknya guru yang terjerat pinjaman online (pinjol) dinilai menjadi puncak kegagalan kerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang, Efriza, menilai guru yang terlilit utang menggambarkan permasalahan kesejahteraan guru yang belum terselesaikan oleh Nadiem.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Kasus pinjaman guru merupakan kegagalan kumulatif Nadiem yang berdampak pada kesejahteraan, kata Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (17/5).
Ia mengungkapkan, ada kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di era Nadiem yang menyulitkan guru.
Ada kasus lain, kebijakan yang tidak tepat sasaran, tidak memahami karakter masyarakat Indonesia, yang banyak terjadi di era Nadiem, lanjutnya menegaskan.
Pengamat politik Citra Institute, misalnya, menemukan ketidakakuratan dalam pelaksanaan beberapa program yang harus dijalankan guru.
“Contoh kecil saja, keluhan yang disampaikan langsung oleh guru TK tentang Kurikulum Mandiri adalah tidak cocok untuk TK, karena anak TK belajar sambil bermain, tidak hanya belajar menganalisis buku dan bercerita. sekolah dari kecil,” jelas Efriza. .
Belum lagi kewajiban guru untuk tetap menyelenggarakan seminar secara online, sedangkan fasilitas internet adalah modal tersendiri, kasus internet juga berlaku untuk jenjang perguruan tinggi, lanjutnya.
Oleh karena itu, Efriza menilai kebijakan Nadiem merepotkan dan tidak berorientasi pada terobosan solusi dan manfaat bagi guru.
Artinya, Nadiem tidak hanya gagal dalam hal kesejahteraan, tetapi juga gagal dalam upaya menyiapkan materi dan strategi yang tepat untuk mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik, tidak semrawut seperti sekarang, ”ujarnya.
NewsRoom.id