NewsRoom.id – Kecelakaan bus wisata yang fatal kembali terjadi. Hampir bersamaan, dua kecelakaan terjadi di dua lokasi berbeda. Peristiwa pertama terjadi di Tol Jombang–Mojokerto pada Selasa (21/5) pukul 23.45.
Berdasarkan informasi yang dihimpun tim Jawa Pos Radar Jombang, kecelakaan terjadi pada bus yang membawa rombongan siswa SMP PGRI 1 Wonosari Malang. Akibatnya, guru pendamping dan pramugari bus tewas di lokasi kejadian. Belakangan, 14 siswa terluka.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Kepala PJR 3 Polda Jatim AKP Yudhianto menjelaskan, kecelakaan terjadi di kawasan Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben. Kejadian naas itu bermula saat bus wisata Bimorio W-7422-UP sedang melaju ke arah timur atau jalur A. Bus tersebut dikemudikan oleh Yanto, 32, warga Gembongan, Ponggok, Blitar. Posisi bus dari Jogjakarta menuju Malang, jelasnya.
Sesampainya di Km 694.600 A, bus tiba-tiba berbelok ke kiri tak terkendali. Hanya dalam hitungan detik, bus tersebut menabrak truk bernomor N 9674 UH yang sedang mengangkut gerabah. Truk tersebut dikemudikan oleh Arif Yulianto, 37, warga Lawang, Malang. Diduga sopir bus mengantuk sehingga bus oleng dan menabrak bagian belakang truk, tambahnya. Akibat tabrakan tersebut, bodi depan bus hancur dan tersangkut di bak truk.
Dari hasil tim analisis kecelakaan lalu lintas (TAA) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim, bus tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Sopir bus sempat tertidur sesaat sebelum kejadian, jelas Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombespol Komarudin.
Hal itu terlihat dari garis rem sepanjang 69 meter sebelum kedua kendaraan bertabrakan. Ada pula rambu pengereman sejauh 188,2 meter hingga kendaraan berhenti.
“Hal itu terlihat pada rekaman CCTV,” jelasnya lagi.
Sekitar dua jam setelah kejadian, terjadi kecelakaan bus wisata di Lampung. Dilansir dari Radar Lampung, bus naas tersebut membawa rombongan peserta study tour dari MIN 1 Pesisir Barat. Kecelakaan terjadi di Jalan Lintas Barat (Jalinbar), tepatnya di Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, sekitar pukul 01.30 Rabu (22/5).
Bus yang mengalami kecelakaan tunggal itu berencana menuju Bandar Lampung. Bus tersebut membawa 29 siswa dan 13 guru pendamping. Tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan tersebut. Hanya 5 orang penumpang yang mengalami luka berat, 8 orang luka sedang, dan 29 orang luka ringan.
Kedua kejadian ini terjadi tak lama setelah kecelakaan bus Putera Fajar yang menewaskan 11 orang di Ciater, Subang, Sabtu (11/5) lalu. Kesembilan korban meninggal tersebut merupakan pelajar SMK Lingga Kencana, Depok. Kemudian, 1 orang guru pendamping dan 1 orang lainnya merupakan warga sekitar.
Sementara itu, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijawarno mengatakan, restrukturisasi bus wisata memang berjalan lambat. Semua pihak harus bersinergi agar PO bus tetap terpantau. “Apalagi saat kita sedang berlibur,” jelasnya
NewsRoom.id