Mualaf asal Rusia mengaku dideportasi Imigrasi Bali setelah membantu polisi menangkap mafia narkoba

NewsRoom.id – Netizen kembali dihebohkan dengan pemberitaan yang beredar di media sosial Twitter/X tentang video WNA asal Rusia.

Akun X yang mengunggah video bule Rusia tersebut bernama @Ali Syarief.

Bule asal Rusia dalam video tersebut bernama Arthem Kotukhov yang merupakan seorang mualaf yang tinggal dan menikah dengan seorang wanita Indonesia.

Dalam video singkat yang ditujukan kepada Presiden RI dan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia itu, ia mengaku dideportasi paksa oleh Imigrasi Bali setelah membantu polisi menangkap mafia narkoba besar.

Yang saya hormati Bapak Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia. Izin, saya Arthem Kotukhov dari Rusia, menyampaikan secara terbuka melalui video ini, bahwa saya telah dideportasi paksa oleh Imigrasi Bali setelah saya membantu polisi menangkap pelaku utama. mafia narkoba.” jelas Arthem Kotukhov (orang asing asal Rusia).

Padahal Arthem Kotukhov sendiri mengaku sudah memiliki dokumen pribadi yang lengkap dan sah untuk tinggal di Indonesia

Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melanggar hukum apa pun.

Bahkan, bule asal Rusia ini mengaku sudah sering dan banyak membantu aparat keamanan negara untuk menangkap penjahat narkoba di Pulau Bali.

“Saya tidak pernah melanggar hukum apa pun, bahkan saya membantu aparat keamanan negara untuk menangkap penjahat narkoba di Pulau Bali.” kata Arthem.

Arthem Kotukhov sendiri juga memiliki SKCK dari Mabes Polri.

Karena merasa ada kejanggalan dalam proses deportasi, Arthem Kotukhov meminta agar segera dilakukan penyidikan terhadap oknum di Imigrasi.

Dalam video singkat tersebut, bule asal Rusia tersebut juga mengatakan bahwa dirinya sangat mencintai Indonesia, merindukannya dan ingin segera mendapatkan izin tinggal di Indonesia kembali.

“Saya cinta Indonesia. Saya menikah dengan wanita Indonesia, saya mencintai keluarga saya di Indonesia, saya sangat rindu mendapatkan izin tinggal di Indonesia lagi.” dia menyimpulkan.

Hingga saat ini belum ada konfirmasi dari pihak imigrasi Bali.