NewsRoom.id – Hampir dua dekade terakhir, pemerintahan Joko Widodo fokus pada pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, salah satunya bandara. Namun ternyata beberapa bandara ditutup sehingga menimbulkan kerugian negara.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Data Kementerian Perhubungan mencatat jumlah bandara baru di era Jokowi mencapai 27. Jaringan bandara ini dibangun di seluruh Indonesia, bahkan di daerah tertinggal, terluar, dan perbatasan.
“Hal ini meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M Kristi Endah Murni, pada 7 Mei.
Namun ada sejumlah bandara yang operasionalnya belum maksimal, berikut ulasannya.
JB Soedirman, Purbalingga
Bandara Jenderal Besar Soedirman dibangun pada tahun 2018 dengan anggaran Rp350 miliar. Pada tahun 2021, bandara ini akan beroperasi untuk perjalanan umrah di Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Kebumen.
Maskapai Citilink juga membuka penerbangan Jakarta-Purbalingga-Jakarta. Kemudian, Wings Air juga akan membuka penerbangan ke Bandara Pondok Cabe pada tahun 2022.
Minimnya minat penumpang di Bandara JB Soedirman membuatnya dikenal sebagai bandara mangkrak. Pemerintah Kabupaten Purbalingga telah melakukan upaya untuk meningkatkan animo masyarakat.
Salah satunya dengan memanfaatkan antusias masyarakat untuk melaksanakan ibadah umroh melalui Bandara JB Soedirman, kata Sekretaris Daerah (Sekda) Purbalingga Herni Sulasti di Purbalingga pada tahun 2023.
Bandara Ngloram, Blora
Pembangunan Bandara Ngloram mengurangi biaya sebesar Rp 80 miliar. Bandara yang terletak di Cepu ini diresmikan Jokowi pada Desember 2021.
Bandara Ngloram juga akan beroperasi untuk penerbangan umrah pada tahun 2023. Minimnya operasional menyebabkan terhentinya pelabelan bandara tersebut.
Hal ini bahkan disoroti oleh Komisi V DPR RI Sudewo. Ia mengatakan, kondisi bandara ini harus dikaji ulang oleh pihak terkait. Faktor rendahnya penumpang harus dikaji lebih dalam, apakah karena harga tiket yang mahal atau pengaruh budaya masyarakat yang lebih memilih menggunakan transportasi darat.
Bandara Wiriadinata Tasikmalaya
Lokasi bandara berada di Setiajaya, Kec. Cibeureum Kabupaten Tasikmalaya. Biaya pembangunannya mencapai Rp30 miliar dengan panjang runway 200 meter.
Minimnya operasional bandara juga menyebabkan bandara tersebut terhenti. Sebelumnya Susi Air membuka penerbangan ke Jakarta pada Agustus 2022.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, Pemkot Tasikmalaya mengincar pihak ketiga untuk mengoperasikan kembali bandara ini.
NewsRoom.id