Polemik UKT Mahal Ujungnya Bungkam Demokrasi! Pengamat: Kenapa harus mahal?

- Redaksi

Minggu, 12 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Kontroversi mahalnya biaya pendidikan tunggal (UKT) berdampak pada diamnya demokrasi.

Pasalnya, ada seorang mahasiswa yang nyaris dipenjara oleh Rektor karena mengkritisi mahalnya biaya UKT.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Mengingat sekilas kejadian di Universitas Riau (Unri). Dimana Rektor Unri Sri Indati mendisiplinkan mahasiswa yang membuat konten video yang mengkritisi mahalnya UKT.

Mahasiswa yang dilaporkan adalah Khariq Anhar, mahasiswa Fakultas Pertanian Unri.

Ironisnya, konten kritis tersebut tidak dibuatnya sendirian, melainkan empat orang. Namun, dialah satu-satunya yang dilaporkan ke polisi terkait ITE.

Memang polemik mahalnya UKT tidak hanya beredar di satu kampus saja, tapi juga di berbagai perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Bahkan menjadi perbincangan berbagai tokoh dan menuai komentar dari berbagai pemerhati kebijakan pendidikan.

Salah satunya adalah pengamat kebijakan pendidikan, Prof Cecep Darmawan. Ia mengungkapkan, penerapan biaya pengembangan institusi (IPI) atau biaya pendaftaran mahasiswa mandiri menjadi dilema bagi perguruan tinggi negeri (PTN).

Selain itu, ia yakin, perguruan tinggi tentunya tidak mau membebankan biaya mahal kepada mahasiswanya.

“Perguruan tinggi kalau ditanya sebenarnya tidak ingin mahasiswanya mengeluarkan biaya mahal. “Saya yakin perguruan tinggi tidak mau mahal,” ujarnya seperti dikutip media massa, Minggu (10/5/2024).

Namun, ia juga menyebutkan, kenyataannya pemerintah saat ini sebagai sumber pendanaan utama PTN justru menyediakan sumber pendanaan yang terbatas.

Oleh karena itu, kata dia, mau tidak mau diperlukan pendapatan lain untuk menunjang perkembangan PTN, salah satunya dari IPI.

“Kalaupun ada (IPI) untuk kelas mandiri, menurut saya harus seringan mungkin, jangan terlalu berantakan,” jelas Cecep.

Selain itu, ia mengaku kurang setuju dengan jalur mandiri yang dibarengi dengan biaya awal yang besar.

Sebab, menurutnya kuliah di perguruan tinggi negeri pasti jauh lebih terjangkau dibandingkan kuliah di kampus yang dikelola swasta.

“Tapi PTN pasti jauh lebih murah dibandingkan kuliah di perguruan tinggi swasta, karena gedungnya dari pemerintah, tanahnya dari pemerintah, kenapa harus mahal?” dia berkata.

Menyikapi hal tersebut, ia pun berharap perguruan tinggi negeri di tanah air kembali normal, relatif murah dan terjangkau.

Adanya seleksi mandiri juga menimbulkan persepsi bahwa pendidikan memiliki kasta atau kelompok berdasarkan tingkat ekonomi siswa.

Sebab, untuk menjadi mahasiswa PTN melalui seleksi mandiri, minimal harus mempunyai sejumlah uang dan menyatakan kesediaan membayar biayanya.

“Yang punya uang banyak bisa ambil jalur mandiri, persaingannya tidak terlalu ketat, itu faktanya. Mereka mampu membayar. “Tapi untuk masyarakat menengah ke bawah, saya yakin tidak akan bisa masuk ke kelompok itu,” tutupnya

NewsRoom.id

Berita Terkait

Mars Pernah Menjadi Oasis Tropis, Studi Baru Menyarankan
Ilmuwan Memecahkan Teka-teki Drainase Busa Setelah Misteri Selama Puluhan Tahun
Enggan Buka 12 Perusahaan Pemicu Banjir Sumut, Gerindra Keberatan Raja Juli Bawa Nama Presiden
Mobee Dorong Literasi Aset Digital Melalui Seminar Eksklusif di SCBD
Minat Aset Digital Meningkat, Mobee Hadirkan Seminar Portofolio Modern
Misteri Pria Bertato di Video Asusila Lisa Mariana, Sang Selebgram Minta Manajernya Ditangkap
Takaichi memenangkan penggemar bukan dengan politik tetapi dengan gayanya, tas dan mantra 'kerja, kerja, kerja'
Ilmuwan Memperingatkan Minyak Goreng Populer Ini Diam-diam Dapat Memicu Kenaikan Berat Badan

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 23:13 WIB

Mars Pernah Menjadi Oasis Tropis, Studi Baru Menyarankan

Kamis, 4 Desember 2025 - 22:41 WIB

Ilmuwan Memecahkan Teka-teki Drainase Busa Setelah Misteri Selama Puluhan Tahun

Kamis, 4 Desember 2025 - 22:11 WIB

Enggan Buka 12 Perusahaan Pemicu Banjir Sumut, Gerindra Keberatan Raja Juli Bawa Nama Presiden

Kamis, 4 Desember 2025 - 21:40 WIB

Mobee Dorong Literasi Aset Digital Melalui Seminar Eksklusif di SCBD

Kamis, 4 Desember 2025 - 21:09 WIB

Minat Aset Digital Meningkat, Mobee Hadirkan Seminar Portofolio Modern

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:05 WIB

Takaichi memenangkan penggemar bukan dengan politik tetapi dengan gayanya, tas dan mantra 'kerja, kerja, kerja'

Kamis, 4 Desember 2025 - 18:34 WIB

Ilmuwan Memperingatkan Minyak Goreng Populer Ini Diam-diam Dapat Memicu Kenaikan Berat Badan

Kamis, 4 Desember 2025 - 18:03 WIB

Bintang yang Meledak Baru Saja Mengubah Apa yang Kita Ketahui Tentang Asal Usul Kehidupan

Berita Terbaru

Headline

Mars Pernah Menjadi Oasis Tropis, Studi Baru Menyarankan

Kamis, 4 Des 2025 - 23:13 WIB