Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter, Mokhber Menjadi Penggantinya

- Redaksi

Senin, 20 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dilaporkan tewas dalam kecelakaan helikopter di barat laut Iran, Minggu (19/5/2024).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Hal itu diungkapkan pejabat Iran kepada Reuters, Senin (20/5/2024), setelah tim pencari menemukan puing-puing di provinsi Azerbaijan Timur.

“Presiden Raisi, menteri luar negeri dan seluruh penumpang di dalam helikopter tewas dalam kecelakaan itu,” kata seorang pejabat senior Iran kepada Reuters, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Kantor berita Iran Mehr mengkonfirmasi berita kematian tersebut dengan melaporkan bahwa semua penumpang di dalam helikopter yang membawa presiden dan menteri luar negeri Iran adalah 'martir'.

Seorang pejabat Iran sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa helikopter yang membawa Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian terbakar habis dalam kecelakaan itu.

TV Pemerintah melaporkan, kondisi di lokasi jatuhnya helikopter Bell 212 buatan AS mengindikasikan jatuh di puncak gunung, meski belum ada keterangan resmi mengenai penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

MOKHBER MENJADI PRESIDEN

Dengan meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi, Mohammad Mokhber yang sebelumnya menjabat Wakil Presiden Pertama Iran akan mengisi posisi Raisi yang terpilih sebagai presiden pada 2021.

Hal ini diamanatkan oleh konstitusi Iran seperti dikutip Reuters. Peraturan tersebut mengatur apa yang terjadi apabila seorang presiden berhalangan kerja atau meninggal dunia saat menjabat.

“Jika seorang presiden meninggal dunia pada saat menjabat, maka wakil presiden pertama akan mengambil alih jabatannya, dengan persetujuan pemimpin tertinggi, yang mempunyai keputusan akhir dalam segala urusan negara,” bunyi Pasal 131 UUD Republik Islam Iran. Iran. .

Selain itu, aturan tersebut juga mengatur bahwa dewan yang terdiri dari wakil presiden pertama, ketua parlemen, dan ketua badan kehakiman harus menyelenggarakan pemilihan presiden baru dalam jangka waktu paling lama 50 hari.

Berdasarkan jadwal saat ini, pemilihan presiden baru Iran akan dilaksanakan pada tahun 2025. Oleh karena itu, Mokhber akan mengisi posisi presiden.

Sebagai informasi, dilansir Aljazeera, Iran berbeda dengan negara lain karena jabatan wakil presiden pertama merupakan hasil penunjukan dan bukan hasil pemilu. Wakil presiden mengambil alih sebagian kekuasaan perdana menteri setelah posisi tersebut dihapuskan pada tahun 1989.

Ada beberapa wakil presiden yang ditunjuk untuk merangkap posisi di Iran – sebagian besar menjabat sebagai anggota kabinet. Namun, posisi yang dipegang Mokhber dianggap sebagai yang pertama di antara yang sederajat.

Raisi menunjuk Mokhber sebagai wakil presiden pertamanya pada Agustus 2021, tak lama setelah menjabat. Ia merupakan orang ketujuh yang menduduki jabatan tersebut sejak revisi konstitusi.

Sebelum diangkat menjadi wakil presiden, Mokhber menjabat selama 14 tahun sebagai kepala Setad Iran, sebuah konglomerat ekonomi kuat yang sebagian besar berfokus pada kegiatan amal.

Organisasi tersebut, yang berada di bawah kendali langsung pemimpin tertinggi Iran, diperkirakan bernilai puluhan miliar dolar, menurut penyelidikan Reuters.

Di bawah pengawasan Mokhber, Setad mengembangkan vaksin virus corona Iran, Coviran Barekat, di tengah puncak pandemi Covid-19. Namun efektivitas vaksin tersebut dipertanyakan, dengan laporan orang-orang mengalami reaksi medis yang parah setelah menerimanya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

AEO Berbicara Prekositas Online – Jaringan Risalahpos
Setelah 50 tahun, detektor neutrino akhirnya menangkap partikel hantu yang sulit dipahami
Parlemen Pakistan meratifikasi resolusi untuk mendukung Gaza
“Potensi implikasi besar” – para ilmuwan menemukan karbon kuno bocor ke atmosfer
Bersiaplah, AI Hack akan datang
Menangani Epidemi Kekerasan dan Pelecehan Pekerja Layanan
Lebih banyak olahraga tidak selalu lebih baik: studi baru mengungkapkan rahasia yang mengejutkan untuk otak yang lebih muda
Kelaparan Israel atas anak -anak Gaza: Kejahatan dengan konsekuensi bencana

Berita Terkait

Kamis, 7 Agustus 2025 - 06:34 WIB

AEO Berbicara Prekositas Online – Jaringan Risalahpos

Kamis, 7 Agustus 2025 - 05:31 WIB

Setelah 50 tahun, detektor neutrino akhirnya menangkap partikel hantu yang sulit dipahami

Kamis, 7 Agustus 2025 - 04:28 WIB

Parlemen Pakistan meratifikasi resolusi untuk mendukung Gaza

Kamis, 7 Agustus 2025 - 03:26 WIB

“Potensi implikasi besar” – para ilmuwan menemukan karbon kuno bocor ke atmosfer

Kamis, 7 Agustus 2025 - 01:22 WIB

Bersiaplah, AI Hack akan datang

Rabu, 6 Agustus 2025 - 22:16 WIB

Lebih banyak olahraga tidak selalu lebih baik: studi baru mengungkapkan rahasia yang mengejutkan untuk otak yang lebih muda

Rabu, 6 Agustus 2025 - 21:45 WIB

Kelaparan Israel atas anak -anak Gaza: Kejahatan dengan konsekuensi bencana

Rabu, 6 Agustus 2025 - 20:43 WIB

Mengapa alkohol, bukan ganja, memicu kehamilan kejutan pada wanita muda

Berita Terbaru

Headline

AEO Berbicara Prekositas Online – Jaringan Risalahpos

Kamis, 7 Agu 2025 - 06:34 WIB

Headline

Parlemen Pakistan meratifikasi resolusi untuk mendukung Gaza

Kamis, 7 Agu 2025 - 04:28 WIB

Headline

Bersiaplah, AI Hack akan datang

Kamis, 7 Agu 2025 - 01:22 WIB