Runtuhnya sistem kesehatan di Gaza meningkatkan jumlah korban jiwa

- Redaksi

Rabu, 1 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GAZA, (Foto)

Doctors Without Borders/ Médecins Sans Frontières (MSF) mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari Selasa bahwa kehancuran sistem kesehatan di Jalur Gaza akibat agresi genosida Israel yang sedang berlangsung meningkatkan jumlah korban jiwa.

Laporan MSF yang berjudul Pembunuhan Diam-diam di Gaza berbunyi: “Runtuhnya sistem layanan kesehatan dan perjuangan untuk bertahan hidup di Rafah, memperjelas bahwa seluruh sistem layanan kesehatan di Gaza telah hancur dan laki-laki, perempuan dan anak-anak menjadi korban. berisiko mengalami malnutrisi akut. menyebabkan penurunan cepat dalam kesehatan fisik dan mental mereka.”

Laporan tersebut menyatakan, “Tim MSF yang bekerja di kota Rafah, selatan Jalur Gaza, menunjukkan bahwa sistem layanan kesehatan yang runtuh dan kondisi kehidupan yang tidak manusiawi meningkatkan risiko epidemi, malnutrisi, dan trauma psikologis jangka panjang.”

Peringatan akan memburuknya kondisi kesehatan di Jalur Gaza, laporan itu mengatakan, “serangan darat di Rafah akan menjadi bencana yang tak terbayangkan,” dan menyerukan gencatan senjata segera dan permanen.

Laporan tersebut menyebutkan kesulitan serius dalam mengirimkan pasokan medis dan bantuan kemanusiaan ke Gaza karena pembatasan dan hambatan yang diberlakukan oleh tentara pendudukan Israel.

Pasukan pendudukan Israel terus melanjutkan perang genosida mereka di Jalur Gaza meskipun ada resolusi gencatan senjata yang segera dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB, dan sebagai tantangan terhadap keputusan Mahkamah Internasional yang menuntut Israel mengambil tindakan segera untuk mencegah tindakan “genosida” dan meningkatkan kualitas kemanusiaan. situasi di Gaza.

Selama 17 tahun, pasukan pendudukan Israel telah mengepung Jalur Gaza. Namun, perang Israel saat ini telah memaksa sekitar 2 juta dari 2,3 juta warga Palestina yang tinggal di Gaza mengungsi di tengah kondisi bencana.



NewsRoom.id

Berita Terkait

Bed Bath & Beyond Membeli Merek Kolektif Rumah, Reset Bath & Body Works
Sel Punca Lemak Menyembuhkan Patah Tulang Belakang dalam Studi Terobosan
Trik Seluler Ini Membantu Penyebaran Kanker, Tapi Juga Dapat Menghentikannya
Bertahan 5 Hari Terjebak Banjir, Dua Dosen USK Berhasil Evakuasi dari Langsa–Aceh Tamiang
Ajukan Gugatan ke KIP, Bonatua Silalahi Pertanyakan Penyetaraan Ijazah Gibran
Perlahan Bergerak ke Selatan: Mengapa Para Ilmuwan Menganggap Penyebaran Jamur Ini “Mengerikan”
Vegan vs. Mediterania: Studi Baru Menyatakan Pemenang Kejutan untuk Menurunkan Berat Badan
Media Internasional Ungkap Pengakuan Pemain Timnas Korea Terkait Perilaku Buruk STY Sebagai Pelatih

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 21:44 WIB

Bed Bath & Beyond Membeli Merek Kolektif Rumah, Reset Bath & Body Works

Senin, 1 Desember 2025 - 21:13 WIB

Sel Punca Lemak Menyembuhkan Patah Tulang Belakang dalam Studi Terobosan

Senin, 1 Desember 2025 - 20:42 WIB

Trik Seluler Ini Membantu Penyebaran Kanker, Tapi Juga Dapat Menghentikannya

Senin, 1 Desember 2025 - 20:11 WIB

Bertahan 5 Hari Terjebak Banjir, Dua Dosen USK Berhasil Evakuasi dari Langsa–Aceh Tamiang

Senin, 1 Desember 2025 - 19:40 WIB

Ajukan Gugatan ke KIP, Bonatua Silalahi Pertanyakan Penyetaraan Ijazah Gibran

Senin, 1 Desember 2025 - 17:05 WIB

Vegan vs. Mediterania: Studi Baru Menyatakan Pemenang Kejutan untuk Menurunkan Berat Badan

Senin, 1 Desember 2025 - 16:03 WIB

Media Internasional Ungkap Pengakuan Pemain Timnas Korea Terkait Perilaku Buruk STY Sebagai Pelatih

Senin, 1 Desember 2025 - 13:58 WIB

Patch Jantung Baru Menunjukkan Kekuatan Penyembuhan Luar Biasa Setelah Serangan Jantung

Berita Terbaru