NewsRoom.id – Sempat heboh di media sosial, seorang warga Kota Medan terlibat adu mulut dengan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Peristiwa itu terjadi saat Satpol PP melakukan sosialisasi larangan pedagang kaki lima (PKL) di trotoar sepanjang Jalan Gatot Subroto, Medan.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Dalam video yang beredar, pria tersebut menghalangi mobil Satpol PP.
“Kamu turun, kamu turun, aku ingin bicara denganmu,” kata pria itu.
“Kami warga Kota Medan mau cari makan, parkir kami terganggu, tidak boleh berjualan di angkringan, angkringan di trotoar,” sambungnya.
Saat ini parkir di Kota Medan sudah beralih ke parkir elektronik (e-parking). Jadi, jukir liar dilarang berkeliaran
Lalu, di sela-sela adu mulut, pria tersebut juga mengomentari pemerintahan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
“Ini dari rakyat, kamu digaji rakyat, bukan kamu yang membangun, dari uang rakyat,” ujarnya.
“Katakan pada Bobby, saya muak dengan dia, pemerintah bodoh,” teriaknya kepada personel Satpol PP.
Terkait kejadian yang terjadi pada Selasa (30/4), Kepala Satpol PP Rakhmat Harahap buka suara. Rakhmat mengatakan, pria yang terlibat adu mulut dengan personelnya itu bernama Rakesh.
Menurutnya, sosialisasi awal berjalan dengan baik. Hingga, Rakesh tiba-tiba menghalangi mobil personel hingga menimbulkan keributan.
“Tiba-tiba dia datang untuk menghentikan kendaraan kami. “Itulah dialog yang terjadi,” kata Rakhmat saat dikonfirmasi, Kamis (2/3).
“Sudah berapa kali dia (memprovokasi keributan). Dia juga pernah menderita COVID seperti ini sebelumnya. “Apakah dia bansos atau bagaimana sekarang,” lanjutnya.
Rakhmat mengatakan, pihaknya akan mengoordinasikan kejadian tersebut dengan pihak kepolisian. Sebab, pria tersebut dianggap membuat keributan dan menyebarkan ujaran kebencian.
“Beri dia sedikit terapi. “Kami mungkin akan mencoba mengoordinasikan terapis tersebut dengan pihak kepolisian karena selama ini dia mengganggu petugas dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya.
“Kalau begitu buatlah hal seperti itu menjadi viral. “Mungkin kita lihat itu melanggar etika, saya juga pernah melihat ujaran kebencian seperti itu,” jelasnya
NewsRoom.id