Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet (Setkab), Satya Bhakti Parikesit melakukan kunjungan kerja ke Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (04/05/2024). Kunjungan ini dilakukan Bhakti untuk menyelesaikan permasalahan yang menghambat atau debottlenecking dalam meningkatkan kapasitas Pelabuhan Batu Ampar.
Dalam kunjungannya ini, Bhakti mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat peningkatan kapasitas Pelabuhan Batu Ampar.
“Sesuai arahan Presiden saat itu dalam beberapa rapat terbatas, semua program prioritas pemerintah harus selesai pada semester I-2024. Jadi ini target kita, terbaru“T September ini harusnya selesai,” ucapnya.
Peningkatan kapasitas Pelabuhan Batu Ampar merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menata pelabuhanA di 46 pelabuhan di negara. Bhakti menekankan penataan pelabuhan Hal ini merupakan bagian dari upaya optimalisasi ekosistem logistik nasional.
“Pelabuhan merupakan sarana infrastruktur yang harus dilakukan (ditata) jika kita memang ingin menarik investasi. Karena di pelabuhan itulah tempat logistik, kelancaran logistik, akan dilakukan segala sesuatunya, arus barang, distribusi barang. keluar masuk dan sebagainya ada di pelabuhan,” ujarnya.
Deputi Bidang Perekonomian menyampaikan kelancaran arus logistik sangat penting dalam upaya ini meningkatkan daya saing dan daya tarik investasi di negara. Aliran investasi lancar sendiri akan memberikan banyak manfaat, mulai dari peningkatan nilai tambah, terbukanya lapangan kerja, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pengalihan Operasi Pelni
Satu upaya debottlenecking Yang dilakukan Sekretariat Kabupaten untuk meningkatkan kapasitas Pelabuhan Batu Ampar adalah pengalihan operasional terminal penumpang Pelni yang selama ini dilakukan di pelabuhan ini. Bhakti mengatakan pengalihan tersebut juga untuk memenuhi standar internasional yang mengharuskan pemisahan pelabuhan peti kemas dengan pelabuhan penumpang.
“Sesuai ISPS Code aturan internasional, ini bukan aturan nasional tapi aturan internasional, aktivitas penumpang dan barang harus dipisahkan. Itu satu, itu masalahnya. Jadi kita harus memenuhi standar internasional,” ujarnya.
Permasalahan terkait relokasi terminal penumpang dari Pelabuhan Batu Ampar sudah ada hampir tujuh tahun lalu. Oleh karena itu, Bhakti mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama menyelesaikan transfer tersebut.
“Kita sudah mulai (penataan Pelabuhan Batu Ampar) secara intensif selama tiga tahun terakhir, belum selesai, belum selesai, makanya kita di sini, Sekretariat Kabinet, fungsinya. debottleneckingkami hadir. “Ternyata masih banyak lagi kendala koordinasi, komunikasi yang tidak berjalan, dan lain sebagainya, sekarang ini peran Sekda agar berfungsi, agar permasalahan tersebut bisa kita selesaikan, kita sepakati bersama,” dia berkata.
Lebih lanjut Deputi Bidang Perekonomian menegaskan, pemindahan operasional kapal penumpang Pelni dari Pelabuhan Batu Ampar dilakukan dengan memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan penumpang.
“Kami tidak sekedar memindahkan saja, kami memastikan langkah ini memenuhi faktor-faktor di atas: keamanan, keselamatan, dan kenyamanan. Kami Sekretariat Daerah dengan tugas fungsionalnya memastikan semua koordinasi, kerja seluruh kegiatan dapat berjalan dengan baik. dijalankan, bisa terlaksana,” ujarnya. (FID/CS/PBB)
NewsRoom.id